SIAPA SURUH SERING NINGGALIN AKU 2
tiiin suara klakson mobilku saat aku tiba dirumahku. Marten satpam rumahku pun membukakan pintu gerbang agar aku bisa masuk. Setelah memarkirkan mobilku akupun hendak turun dan masuk ke rumah, namun Marten sudah berada di samping mobilku sambil tersenyum
"Ada apa marten?", tanyaku.
"Itu non anu, hngg eh", kata marten tak jelas
"kenapa sih kamu bilang aja".
"Itu non mau nagih janji non, kan non semalem janji kalo suami non udah pergi bakalan ngasih marten jatah non", kata pria asal sulawesi berperawakan tinggi besar ini.
"Hahaha ya udah yuk kedalam", kataku setelah menertawakan keinginannya, laki laki semua sama aja kalo urusan ngentot pasti kuat ingatannya.
"Jangan ah non,".
"Loh kenapa?", tanyaku penasaran.
"Kalo didalem pasti yang laen bakalan ikut ujung ujungnya saya cuma disepong ama ibu, soalnya kalo urusan itu hmm ngen ngentot saya paling cepet keluarnya", kata marten. Ia memang masih kurang pengalamannya dan selalu terburu buru, kayaknya sikontol gede ini mesti diajarin biar lebih kuat.
"Ya udah masuk kemobil duduk dibelakang", perintahku.
Dengan cepat marten memasuki mobil, ia langsung memelorotkan celananya tanpa membuka seragam satpamnya, aku tertawa dalam hati melihatnya begitu bernafsu.
Akupun berpindah dari kursi depan dan merangkak menuju belakang mobil. Martenpun mulai mengelus elus pahaku saat aku duduk disampingnya. Ia lalu menarik kepalaku dan mencium bibirku. Sambil berciuman dengan iseng aku menyentil nyentoil kontolnya yang mengacung tegak membuatnya menghentikan ciumannya
"Aduh non sakit, jangan disentil non",
"Hihi ya udah nih", kataku lalu mengocok kontolnya dengan tangan kiriku. Kurengkuh lehernya dan mengarahkan wajahnya mendekati wajahku. Kamipun kembali berciuman, tangan marten meraba raba payudaraku yang masih tertutup oleh kemeja berwarna biru dari bahan satin ini.
"Hmmp muach muach", suara kecipakan bibir kami yang terus beradu, marten dengan sedikit kasar membuka seluruh kancing kemejaku. Kini terpampang bebas payudaraku yang masih tertutupi bra berenda berwarna biru pula. Marten perlahan melepas ciumannya, lalu ia mendorong pelan tubuhku agar merebahkan diri dijok belakang, kepalaku kini bertopang pada pintu mobil di sisi kiri.
Marten meraba raba perutku yang rata, lalu tangannya ia arahkan meremas remas payudaraku. Ia lalu menyingkap braku keatas. Kini terpampanglah putingku yang mulai mengeras dan berwarna coklat itu, marten dengan bernafsu langsung menghisap puting kananku sementara payudara kiriku ia remas remas. Karna kesakitan kuangkat tangan kiriku untuk menopang kepalaku yang bertopang pada pintu mobil sehingga ketiakku pun terlihat. Jilatan marten pun ia arahkan menuju ketiakku.
"Hihii ah oughh geli say ahh ", desahku sambil tertawa cekikikan karna ulahnya.
"Hmmp badan non siska wangi biar keringatan juga", kata marten sambil mengendusi ketiakku.
Lelah bermain dengan bagian atas tubuhku ia sedikit duduk menjauh, rok hitamku ia singkap memperlihatkan gstring hitam yang kupakai, ia mengangkangkan kaki sebelah kiriku sehingga rok span yang kupakai makin tersingkap, marten lalu menunduk dan mendekatkan wajahnya mengendusi memekku yang masih tertutup celana dalam.
Suhu didalam mobil makin panas akibat nafsu birahi kami yang kian memuncak, apalagi mobil dalam kondisi mati yang menyebabkan AC mobil tak hidup.didalam mobil kini marten menyingkap gstring yang kupakai kesamping lalu mulai menjilati vaginaku.
"Ahhh iya uhh bukan disitu ohh atasnya lagi", kataku mengarahkan marten karna ia masih belum mahir dalam mengoral memekku.
"Slurrpp sluurrpp air memek non siska gurih", pujinya sambil tetap menjilati vaginaku.
Marten berhenti sejenak kemudian ia mencoba melepaskan gstring yang kupakai. Kutarik sedikit bagian atas rokku lalu kuangkat pantatku memudahkannya melepaskan penutup memekku itu. Setelah itu marten lalu kembali menjilati miss v ku.
5 menit ia menjilati memekku aku tak merasakan orgasmeku akan datang, mungkin karna ia tak semahir tono ataupun kardi yang lebih berpengalaman. Aku lalu mendorong tubuhnya agar menjauh dari selangkanganku. Nampak ia sedikit kecewa
"Maaf non nggak bisa bikin non orgasme", katanya.
"Udah nggak apa, nanti juga bakalan pinter kok sekarang duduk yang bener",kataku sambil tersenyum.
Kini giliranku yang mengoral kontol yang berukuran 20 centi itu, diantara mereka, kontol Marten memang yang paling besar tapi tak dibarengi dengan kemampuannya bercinta.
Andai kemampuan bercinta marten seperti tono dan kardi mungkin aku akan lebih memilih untuk terus berhubungan dengan Marten.
Aku kini sedang mengulum dan menjilati batang besar berurat milik marten, terkadang kukocok kontolnya dan berciuman lalu kembali mengoral kontolnya, wajahnya yang memang putih kini memerah akibat nikmat yang ia rasakan.
"Aduh non pelan pelan uuhh nyedotnya, sa bisa keluar", kata marten memakai logat daeranya.
"Hihi slurpp slurp", aku terkekeh setiap marten memakai logat daerahnya karena menurutku lucu, aku lalu kembali melanjutkan oralku padanya.
Tak ingin berlama lama martenpun menarik tubuhku. Ia mencium bibirku lalu keleherku dengan begitu bernafsu. Tangannya tak tinggal diam mengelus elus punggungku. Ia lalu melepaskan kemejaku dan juga bra yang kupakai.
"Non saya nggak tahan non", kata marten dengan nafas memburu.
"Nggak tahan apasih hmm", kataku menggodanya.
"Pengen ngerasain puki nya non".
"Ih aku nggak punya puki, puki apaan sih", kataku yang kini duduk dipangkuannya berhadapan. Sambil kugesekkan memekku ke kontolnya.
"Memek non sa pengen ngerasain memeknya non"
"Oh memek toh nih", kataku sambil mengangkat tubuhku lalu kutuntun kontolnya memasuki memekku. Hanya 3/4 kontolnya saja yang masuk, karena kini bagian kepala kontinya sudah mencapai mulut rahimku. Membuatku bergetar merasakan nikmat.
"Oughh uhh", ia melenguh merasakan jepitan memekku.
"Nih udah dirasainkan uhh ah sshh", desahku sambil menggoyangakan pinggulku naik turun. Ia hanya pasif menerima tiap genjotanku.
Marten dengan begitu bernafsu menciumi seluruh wajahku, ia lalu kembali menjilati leherku lalu mencucup putingku. Ia menyedotnya sambil memainkan lidahnya disana. Aku hanya bisa meremas rambutnya sambil kupercepat geolan pinggulku.
"Ougghh gimana enak kan ahh ahh".
"Iya non ahh enak banget uhh".
"Jangan cepat cepat keluar yah", kataku sambil mempercepat lagi goyangan pinggulku, maju mundur naik turun di pangkuannya.
"Aahh jangan uhh cepat cepat non ahh".
"Hiihij oughh kenapa uhh say takut cepat oughh kellluar yah hihi ah ah".
Aku lalu mengangkat kepalanya mendekati wajahku, kamipun berciuman, lidah kami saling bertautan, terkadang ia mengulum lidahku, dan akupun membalasnya. Seragam satpamnya kini mulai dibanjiri keringat. Akupun makin semangat bergoyang diatas tubuhnya.
"Aduh sa mau keluar nih non ouggh"
Mendengar kata katanya aku berhenti sejenak. Kubiarkan ia menciumku ataupun memainkan payudaraku. Aku lalu berbalik memunggunginya, kutuntun tangannya untuk meremas payudaraku dan akupun kembali menghujamkan memekku ke kontolnya, martenpun membalas dengan ikut menaik turunkan selangkangannya. Begitu nikmat saat kurasakan kepala kontinya menyundul dan menggesek bagian dalam memekku.
"Ahh uhh ya begitu terusin oughh say", kataku menyemangatinya.
"Ahh non nggak tahan nih keluarin dimana", katanya yang malah mempercepat tusukan kontinya dari bawah tubuhku. Akupun membalas dengan menaikturunkan tubuhku dan memainkan dinding memekku meremas kontolnya yang keluar masuk di dalam memeku.
"Ahhh didalam aja uhhh ahh".
"Ahh non sa keluar non sa keluarrr ahhhh", erangnya. Mobil berguncang hebat saat aku membalas tiap semprotan pejuhnya dimemekku dengan hujaman memekku mengejar orgasmeku yang sebentar lagi.
"Ahhh aku dappetttt ughhhhhjhh", aku berkelojotan diatas pangkuannya, tubuhku melengkung dadaku kian membusung, aku yang kelelahan hanya bisa bersandar pada dadanya yang bidang. Dapat kurasakan pejuhnya meluber mengalir di sela sela pahaku, menambah kesan geli yang kurasakan.
Sejenak kami hanya terdiam menunggu klimaks kami mereda. Setelah itu akupun turun dari pangkuannya dan mengelap pejuhnya memakai gstringku. Aku lalu memperbaiki rokku dan kupakai kemejaku. Lalu keluar dari mobil. Saat aku keluar sudah kudapati kardi yang berdiri dibelakang mobil. Marten yang melihatnyapun ikut terkejut dengan kehadiran kardi.
"Ohh pantes nih mobil goyang goyang, enak banget lo marten nggak ngajak ngajak gue", kata kardi sambil tersenyum sinis.
"Hehe sorry yah di", kata Marten lalu berjalan menjauh setelah menepuk bahu Kardi.
"Non kok cuma marten yang dikasi, mentang mentang dia ganteng jadinya dispesialin", kata kardi.
"Ck udah kalo protes malah nggak kukasih jatahmu".
"Jangan dong non, non saya juga dong non pengen nyoblos memek non siska", kata kardi memelas.
"Aku capek pak kardi ntar malam aja yah, nanti aku kasih yang spesial deh yang slama ini pak kardi mau".
"Wah apa non?", tanyanya bersemangat
"Hihi ntar malam aja yah sekarang aku mau istirahat dan jangan ada yang masuk ke kamarku kalo ampe ada yang masuk kejutan buat kalian ntar malam batal, kalian nggak mau kan?".
"Ya udah deh non, pokoknya ntar malam saya bakalan non siska ampe muncrat banyak"
"Iya iya aku percaya kok", kataku lalu pergi meninggalkan kardi.
Aku lalu masuk kerumah dan menuju kamarku bermaksud untuk beristirahat, setelah mandi aku lalu merebahkan diriku. Aku yang agak susah tidur kembali menerawang saat pertama kali Marten dan Kardi dapat mencicipi tubuhku.
--×--
Selama lebih seminggu sejak aku berhubungan dengan tono dan suamiku yang hanya beberapa hari pulang kemudian pergi lagi keluar kota, pada suatu hari tono menghampiriku. Ia lalu bercerita kalau ia keceplosan menceritakan hubungan sexku pada kardi dan marten
Awalnya aku ingin marah, namun karna ia begitu memohon dan meminta maaf aku lalu memaafkannya saja, kuberitahu tono agar jangan sampai mereka memberi tahu suamiku. Dan sebagai hadiah agar mereka tak memberitahukannya aku rela melakukan apapun. Entah karna sudah merasakan konti lain dalam memekku, aku ingin melanjutkan petualanganku dengan merasakan berbagai macam kontol. Namun aku tak mau gegabah. Lebih baik dengan orang orang dirumahku agar lebih aman. Aku kemudian menyuruh tono Memanggil Kardi dan Marten pada suatu siang. Mereka bertiga kemudian masuk ke kamarku.
"Ada apa yah non kami dipanggil". Kata Kardi.
"Udah nggak usah pura pura nggak tau". Kataku sinis. Marten hanya menunduk malu malu, berbeda dengan kardi yang cengengesan.
"maafkan saya non gara gara saya malah kayak gini", kata tono.
"Udah nggak apa, kalian berdua pernah ngeliat cewek masturbasi nggak?".
"Hah? " mereka terperangah mendengar pertanyaanku.
"Tono hukuman buat kamu karna mulutmu ember, mending keluar gih".
"Tapi non", kata tono menolak.
"Kardi, marten kalo kalian mau jatah dari saya suruh keluar si tono", perintahku pada mereka. Dengan bersemangat mereka pun langsung menyeret tono keluar dan lalu mengunci pintu.
"Tunggu disini", kataku lalu membuka lemariku mengambil lingerie berwarna pinkku dan juga dildo yang cukup panjang berwarna pink lalu mereka kusuruh berdiri membelakangiku lalu akupun mengganti tanktop dan hotpants yang kupakai menggantinya dengan bikini berwarna pink ini. Setelah selesai akupun menyuruh mereka berbalik. Mereka terkejut saat melihatku mengenakan bikini ini.
"Wah non sexy banget, iya nggak marten", kata kardi memujiku dan berancang ancang mendekatiku.
"Eits jangan mendekat dulu. Saya punya permainan buat kalian, kalo kalian maksa aku aku bakalan suruh si tono buat bilang ke suamiku kalo kalian ingin memperkosaku, kalian nggak maukan kayak gitu".
"Pe permainan apa yah non", kata marten dengan terbata bata.
"Selagi aku lagi masturbasi kalian harus coli didepanku gimana?".
"Wah oke lah non tapi bolehkan pegang badan non", kardi bersemangat.
" iya boleh,Nah yang paling cepat keluar bakalan aku kasih kesempatan ngerasain memekku pertama kali, tapi kalian harus semangat ngocoknya gimana?".
"Siap non iya nggak ten", kata kardi sambil mempelorotkan celananya, diikuti marten dengan malu malu ia pun membuka celana dan celana dalamnya.
"Oke kalian ikat dulu nih kain ke kaki trus tanganku awas ingat perjanjian, kalian ngelanggar siap siap seperti yang kubilang tadi". Kataku sambil duduk dilantai bersandar pada tembok. Mereka lalu mengikat kain pink itu di kaki kanan ke tangan kananku begitupun bagian kiri tangan dan kakiku. Setelah itu Mereka pun bergerak menjauh dan lalu memulai mengocok kontolnya. Sejenak kupandangi kontol besar marten, kayaknya miliknya lah yang paling besar. Sementara kontol kardi lebih kecil dari kontol tono apalagi Marten.
Kuraih dildo yang kuletakkan tadi dilantai, ukurannya cukup panjang, sejenak kumainkan dildo itu dibuah dadaku lalu kujilati dan kukulum. Mereka makin semangat mengocok kontol mereka.
Kumainkan lidahku pada dildo itu membuat benda itu basah akan air liurku. Aku lalu mengarahkan dildo itu ke memekku yang masih terbungkus celana dalam pink.
"Ohhh non siska non nakal banget ", kata kardi mengerang, sementara marten hanya bisa melotot.
Aku kemudian mengangkat pantatku lalu kupelorotkan celana dalamku hingga sebatas paha. Akupun lalu mulai menggeseki memekku dengan dildo panjang itu. Kumainkan itilku dengan dildo itu Lalu kutusukan ke dalam lubang memekku. Kuperhatikan mereka berdua yang semakin cepat mengocok kontol mereka seirama dengan kocokan dildo ini.
"Uhh sshh ahhh", aku mendesah.
"Ahh non boleh pegang toketnya nggak non", kata kardi.
"Ssh uhh kesino ahh kalian duduk disampingku",kataku sambil tetap memainkan dildo ini. Kini kardi duduk berselonjor di samping kiriku sementara marten di sebelah kananku.
"Cukup pegang toket yah uhh", kataku pada mereka. Masing masing tangan mereka mulai meremas payudaraku . Kenikmatan yang kurasakan makin bertambah, pemandangan 2 kontol yang kepalanya mulai memerah, remasan tangan mereka pada buah dadaku, dildo yang keluar masuk dimemekku membuatku semakin melayang. Makin cepat kukocok dildo itu keluar masuk di memekku. Kurasakan orgasmeku sebentar lagi akan tiba.
"Uhh ahhh ahhh lebih keras ngeremesnya aku mau keluaarr cepet", perintahku.
"Ahhhh ngentoot ugghhhh aku kelluarrr", teriakku, akibat dari sensasi yang kurasakan cairan orgasmeku sampe menyemprot keluar membasahi celana dalamku. Sejenak aku hanya terdiam meresapi sisa sisa orgasmeku.
"Agghh non siska binal banget".
"Aduh saya nggak tahan", teriak marten tiba tiba dan langsung memuncratkan pejuhnya membasahi seragam satpamnya.
"Haha hore gue menang, dasar perjaka", kata kardi melecehkan Marten
"Hihi kamu emang masih perjaka marten?", tanyaku.
"Uh ugh iya non hosh hosh", kata marten dengan nafas tak beraturan.
"Jadi langsung maen kan non ini?", tanya kardi tak sabar.
"Iya iya, kita maennya dikamar mandi aja yah sekalian mandi sore sekarang bukain nih ikatan", kataku.
Setelah mereka membantuku membuka ikatanku aku lalu, mengambil gstring berwarna hitam yang nanti akan kupakai,aku lalu menyuruh mereka masuk duluan ke kamar mandi yang cukup besar. Setelah itu aku mengambil sleepdressku yang transparan, aku ingin menggoda mereka dengan penampilanku. Aku sejenak mematut diriku di cermin melihat bayang diriku yang memakai gstring hitam yang tadi kukenakan dan juga sleepdress yang menerawang memperlihatkan bentuk payudaraku.
Aku lalu masuk ke kamar mandi, saat aku masuk mereka kembali terbelalak akan penampilanku yang dibilang sexy ini. Kulihat mereka kini telanjang bulat dengan kontol kontol yang kembali mengacung menunjuk kearahku yang sedang membuka gstring hitamku dan menggantungnya dicapstok.
"Wih non sexy banget", kata kardi.
"Makasih", kataku singkat sambil menyalakan shower, sleepdress yang kupakai kini basah, tatapan mereka makin bernafsu saat melihat tubuhku yang kini basah dibawah guyuran shower.
"Kalian mau ngeliatin atau mau ikutan mandi", kataku lalu membuka sleepdressku yang telah basah. Aku lalu mengambil sabun cair dan menyabuni bagian dadaku.
"Aduh saya bantuin nyabunin yah neng", kata kardi yang mengambil sabun cair itu dan mengoleskannya pada punggungku. Ia begitu bersemangat menyabuni buah pantatku yang memang montok.
"Marten jangan diam aja nih coba sabunin dadaku", kataku memanggil marten. Iapun maju dan mengarahkan tangannya ke buah dadaku. Kontol panjangnya menyundul bagian perutku. Begitu hangat kurasakan. Kontol kardi yang berada tepat dibelahan pantatku pun kini bergerak naik turun.
Akupun lalu menarik wajah marten dan menciumi bibirnya, marten gelagapan membalas ciumanku, sementara dibelakang tubuhku kardi tak lagi menyabuni melainkan menggesekan kontolnya dipantatku.
"Ahh pantatnya non mulus banget", kata kardi yang kini memegangi pinggulku sambil terus menggesekan kontolnya di pantatku.
"Hmmp muach muach", suara bibirku yang beradu dengan bibir marten, marten semakin bersemangat meremas payudaraku. Marten lalu membasahi dadaku yang penuh sabun membilas busa busa yang ada disana setelah bersih ia pun menunduk lalu menghisap putingku.
"Ugghh dasar bayi ahh gede kamu marten oughhh", aku mengerang karna kini kardi menjilati pantatku sambil tangannya menggesek memekku.
Kardi lalu sedikit menunggingkan pantatku, ia lalu menjilati lubang analku turun kememekku. Kini marten kesusahan menghisap payudaraku. Aku lalu berinisiatif mengoral kontol besarnya.
"Ughh non siska aduh nikmat e", kata marten dengan logat khas daerahnya tanpa sadar.
"Glhlok ghlok, hmmpp sllurp, suara mulutku yang beradu dengan kontol marten, sambil aku sesekali mengerang kenikmatan karna perlakuan mulut dan tangan kardi yang bermain di lubang anal dan memekku.
"Non aku masukin sekarang yah non", kata kardi yang kini berdiri dan menuntun kontolnya memasuki memekku, ia menggesek sejenak kepala kontolnya lalu mulai memasukkannya ke lubang kenikmatanku.
"Plop ughh pelan pelan dulu yah pak", kataku setelah melepaskan kontol marten dari mulutku, pak kardipun mulai menggerakan pinggulnya maju mundur scara perlahan.
"Ughh memek non siska peret banget nikmat euy ahh", erang kenikmatan pak kardi.
"Ughh aduh e enak aduh ahhmp ", marten menggumam merasakan kuluman kontolku.
"Ahh hmpp sllurrpp", aku sedikit mendesah ketika pak kardi mulai menggenjotku secara cepat. Aku tetap berkonsentrasi mengulum kontol marten.
Pak kardi terkadang membungkukkan badannya dan menciumi punggungku, tangannya ia arahkan ke bagian depan memekku dan mencari itilku, ia lalu menggesek itilku dengan jari jari gemuknya.
"Plop, ah trus pak iya uhhh oughh ahh cepetin pak", ceracauku mengekspresikan kenikmatan yang kurasakan. Kontol marten kini hanya kukocok kocok saja memakai tanganku.
Harus kuakui pak kardi sangat pandai memainkan tempo genjotannya terkadang ia percepat, terkadang ia perlambat. Aku lalu menegakkan badanku sedikit, pak kardi mengerti maksudku, iapun mencium bibirku, tangannya tak tinggal diam meremas remas payudaraku.
"Plok plok plok", suara pantatku yang beradu dengan selangkangannya membahana di kamar mandi ini. Aku yang tak enak marten kembali kubungkukan badanku lalu kujilat bagian kepala kontinya lalu kukocok.
"Uggh ahh ohh enak betul memekmu non persis yang dibilang agghh tono".
"Trus pak ahh enakk dikit lagi pak iyah uhhh".
"Aku kencengin yah non", kata pak kardi yang sekarang bagai kuda liar memompakan kontolnya dengan kencang.
"Ugghh pak ahhh enak banget agghh ngentot kamu pak aahhh kelluaarrr paaakk ughhhh", sejenak aku berkelojotan , kakiku bergetar akibat orgasme, pasti pak kardi dapat merasakan cairan memekku yang menyemprot itu.
"Uh hosh hosh, enak banget tadi pak", kataku yang sedang menungging dilantai dengan nafas tak teratur.
"Hehe kardi gitu loh", kekeh pak kardi.
"Nah hosh Marten giliran kamu yah, kamu baring gih", kataku menginstruksikan marten berbaring dilantai kamar mandi. Aku lalu merangkak lalu kukangkangi selangkangannya dengan posisiku yang membelakanginya. Kutuntun kontolnya memasuki memekku, awalnya aku sedikit meringis karena ukuran kontol marten yang besar. Dan akhirnya kontol milik pria berumur 28 tahun itu memasuki memekku.
"Agghh inikah yang dibilang ngentot enak banget e", kata Marten saat aku mulai menaikturunkan pinggulku. Aku lalu menyuruh pak kardi berdiri dihadapanku aku lalu mengulum kontolnya sambil menggenjot kontol marten.
"Hmmpp ughh sllurrp", aku mengerang nikmat saat kontol marten menyundul nyundul mulut rahimku. Semua bagian sensitif didalam memekku tergesek sempurna oleh kontol marten. Dan karena itu aku semakin bersemangat menggoyangkan pinggulku.
"Agghh kontolmu enak banget say ughh gerakin dong ahh pinggulmu",kataku sambil mengocok kontol kardi.
Martenpun mengikuti saranku dan ikut menggerakan pinggulnya, awalnya ia sedikit kaku karna ini adalah pengalaman pertamanya namun lama kelamaan gerakan kami saling bersinergi, ia mulai mengerti saat aku menghujamkan memekku, iapun menusukkan kontolnya, dan saat memekku menjauh ia lalu menarik kontolnya.
Tak sampai 5 menit kurasakan badai orgasme akan tiba, kontol pak kardi pun makin mengeras dimulutku, begitupun kontol Marten yang mulai berkedut kedut.
"Agghh sepongan non nikmat banget nih non makan pejuhku aaggh ngentot",erang pak kardi, aku hanya mendiamkan tubuhku diatas tubuh marten yang sedang aktif menggenjotku dari bawah. Cairan pejuh pak kardi yang asin langsung kutelan, pak kardi lemas dan terduduk dilantai kamar mandi.
Kini aku berkonsentrasi mengejar orgasmeku, namun baru beberapa kali aku menggoyangkan pinggulku marten sudah mengerang mencapai klimaksnya.
"Ughhhh ahhh non keluar non ahhh", begitu banyak pejuhnya yang ia semprotkan didalam memekku. Tak mau kalah aku juga menaikturunkan pinggulku demi mendapatkan klimaksku dan akhirnya.
"Aghhhhh kellluaaarrrr akuu dappeettt", teriakku, aku menggelepar diatas tubuh marten. Sejenak kami bertiga mengatur nafas akibat klimaks yang kami capai. Dengan perlahan aku kemudian mengeluarkan kontol marten yang mulai mengecil, untung saja aku rutin meminum pil kb sejak rutin bersetubuh dengan tono sehingga aku tak perlu takut hamil. Cairan pejuhnya mengaliri paha dalamku.
Mereka lalu membasuh tubuh mereka lalu segera kembali memakai pakaian mereka dan keluar dari kamar mandi,sementara aku tetap melanjutkan mandiku, kini aku punya banyak kontol yang siap memuaskanku, siapa suruh sering ninggalin aku mas,gumamku dalam hati.
Sejenak kukeringkan tubuhku dengan handuk, aku lalu mengeringkan rambutku yang basah dengan handuk dan segera keluar dari kamar mandi dengan wajah penuh kepuasan akibat persetubuhanku tadi.
"Ada apa marten?", tanyaku.
"Itu non anu, hngg eh", kata marten tak jelas
"kenapa sih kamu bilang aja".
"Itu non mau nagih janji non, kan non semalem janji kalo suami non udah pergi bakalan ngasih marten jatah non", kata pria asal sulawesi berperawakan tinggi besar ini.
"Hahaha ya udah yuk kedalam", kataku setelah menertawakan keinginannya, laki laki semua sama aja kalo urusan ngentot pasti kuat ingatannya.
"Jangan ah non,".
"Loh kenapa?", tanyaku penasaran.
"Kalo didalem pasti yang laen bakalan ikut ujung ujungnya saya cuma disepong ama ibu, soalnya kalo urusan itu hmm ngen ngentot saya paling cepet keluarnya", kata marten. Ia memang masih kurang pengalamannya dan selalu terburu buru, kayaknya sikontol gede ini mesti diajarin biar lebih kuat.
"Ya udah masuk kemobil duduk dibelakang", perintahku.
Dengan cepat marten memasuki mobil, ia langsung memelorotkan celananya tanpa membuka seragam satpamnya, aku tertawa dalam hati melihatnya begitu bernafsu.
Akupun berpindah dari kursi depan dan merangkak menuju belakang mobil. Martenpun mulai mengelus elus pahaku saat aku duduk disampingnya. Ia lalu menarik kepalaku dan mencium bibirku. Sambil berciuman dengan iseng aku menyentil nyentoil kontolnya yang mengacung tegak membuatnya menghentikan ciumannya
"Aduh non sakit, jangan disentil non",
"Hihi ya udah nih", kataku lalu mengocok kontolnya dengan tangan kiriku. Kurengkuh lehernya dan mengarahkan wajahnya mendekati wajahku. Kamipun kembali berciuman, tangan marten meraba raba payudaraku yang masih tertutup oleh kemeja berwarna biru dari bahan satin ini.
"Hmmp muach muach", suara kecipakan bibir kami yang terus beradu, marten dengan sedikit kasar membuka seluruh kancing kemejaku. Kini terpampang bebas payudaraku yang masih tertutupi bra berenda berwarna biru pula. Marten perlahan melepas ciumannya, lalu ia mendorong pelan tubuhku agar merebahkan diri dijok belakang, kepalaku kini bertopang pada pintu mobil di sisi kiri.
Marten meraba raba perutku yang rata, lalu tangannya ia arahkan meremas remas payudaraku. Ia lalu menyingkap braku keatas. Kini terpampanglah putingku yang mulai mengeras dan berwarna coklat itu, marten dengan bernafsu langsung menghisap puting kananku sementara payudara kiriku ia remas remas. Karna kesakitan kuangkat tangan kiriku untuk menopang kepalaku yang bertopang pada pintu mobil sehingga ketiakku pun terlihat. Jilatan marten pun ia arahkan menuju ketiakku.
"Hihii ah oughh geli say ahh ", desahku sambil tertawa cekikikan karna ulahnya.
"Hmmp badan non siska wangi biar keringatan juga", kata marten sambil mengendusi ketiakku.
Lelah bermain dengan bagian atas tubuhku ia sedikit duduk menjauh, rok hitamku ia singkap memperlihatkan gstring hitam yang kupakai, ia mengangkangkan kaki sebelah kiriku sehingga rok span yang kupakai makin tersingkap, marten lalu menunduk dan mendekatkan wajahnya mengendusi memekku yang masih tertutup celana dalam.
Suhu didalam mobil makin panas akibat nafsu birahi kami yang kian memuncak, apalagi mobil dalam kondisi mati yang menyebabkan AC mobil tak hidup.didalam mobil kini marten menyingkap gstring yang kupakai kesamping lalu mulai menjilati vaginaku.
"Ahhh iya uhh bukan disitu ohh atasnya lagi", kataku mengarahkan marten karna ia masih belum mahir dalam mengoral memekku.
"Slurrpp sluurrpp air memek non siska gurih", pujinya sambil tetap menjilati vaginaku.
Marten berhenti sejenak kemudian ia mencoba melepaskan gstring yang kupakai. Kutarik sedikit bagian atas rokku lalu kuangkat pantatku memudahkannya melepaskan penutup memekku itu. Setelah itu marten lalu kembali menjilati miss v ku.
5 menit ia menjilati memekku aku tak merasakan orgasmeku akan datang, mungkin karna ia tak semahir tono ataupun kardi yang lebih berpengalaman. Aku lalu mendorong tubuhnya agar menjauh dari selangkanganku. Nampak ia sedikit kecewa
"Maaf non nggak bisa bikin non orgasme", katanya.
"Udah nggak apa, nanti juga bakalan pinter kok sekarang duduk yang bener",kataku sambil tersenyum.
Kini giliranku yang mengoral kontol yang berukuran 20 centi itu, diantara mereka, kontol Marten memang yang paling besar tapi tak dibarengi dengan kemampuannya bercinta.
Andai kemampuan bercinta marten seperti tono dan kardi mungkin aku akan lebih memilih untuk terus berhubungan dengan Marten.
Aku kini sedang mengulum dan menjilati batang besar berurat milik marten, terkadang kukocok kontolnya dan berciuman lalu kembali mengoral kontolnya, wajahnya yang memang putih kini memerah akibat nikmat yang ia rasakan.
"Aduh non pelan pelan uuhh nyedotnya, sa bisa keluar", kata marten memakai logat daeranya.
"Hihi slurpp slurp", aku terkekeh setiap marten memakai logat daerahnya karena menurutku lucu, aku lalu kembali melanjutkan oralku padanya.
Tak ingin berlama lama martenpun menarik tubuhku. Ia mencium bibirku lalu keleherku dengan begitu bernafsu. Tangannya tak tinggal diam mengelus elus punggungku. Ia lalu melepaskan kemejaku dan juga bra yang kupakai.
"Non saya nggak tahan non", kata marten dengan nafas memburu.
"Nggak tahan apasih hmm", kataku menggodanya.
"Pengen ngerasain puki nya non".
"Ih aku nggak punya puki, puki apaan sih", kataku yang kini duduk dipangkuannya berhadapan. Sambil kugesekkan memekku ke kontolnya.
"Memek non sa pengen ngerasain memeknya non"
"Oh memek toh nih", kataku sambil mengangkat tubuhku lalu kutuntun kontolnya memasuki memekku. Hanya 3/4 kontolnya saja yang masuk, karena kini bagian kepala kontinya sudah mencapai mulut rahimku. Membuatku bergetar merasakan nikmat.
"Oughh uhh", ia melenguh merasakan jepitan memekku.
"Nih udah dirasainkan uhh ah sshh", desahku sambil menggoyangakan pinggulku naik turun. Ia hanya pasif menerima tiap genjotanku.
Marten dengan begitu bernafsu menciumi seluruh wajahku, ia lalu kembali menjilati leherku lalu mencucup putingku. Ia menyedotnya sambil memainkan lidahnya disana. Aku hanya bisa meremas rambutnya sambil kupercepat geolan pinggulku.
"Ougghh gimana enak kan ahh ahh".
"Iya non ahh enak banget uhh".
"Jangan cepat cepat keluar yah", kataku sambil mempercepat lagi goyangan pinggulku, maju mundur naik turun di pangkuannya.
"Aahh jangan uhh cepat cepat non ahh".
"Hiihij oughh kenapa uhh say takut cepat oughh kellluar yah hihi ah ah".
Aku lalu mengangkat kepalanya mendekati wajahku, kamipun berciuman, lidah kami saling bertautan, terkadang ia mengulum lidahku, dan akupun membalasnya. Seragam satpamnya kini mulai dibanjiri keringat. Akupun makin semangat bergoyang diatas tubuhnya.
"Aduh sa mau keluar nih non ouggh"
Mendengar kata katanya aku berhenti sejenak. Kubiarkan ia menciumku ataupun memainkan payudaraku. Aku lalu berbalik memunggunginya, kutuntun tangannya untuk meremas payudaraku dan akupun kembali menghujamkan memekku ke kontolnya, martenpun membalas dengan ikut menaik turunkan selangkangannya. Begitu nikmat saat kurasakan kepala kontinya menyundul dan menggesek bagian dalam memekku.
"Ahh uhh ya begitu terusin oughh say", kataku menyemangatinya.
"Ahh non nggak tahan nih keluarin dimana", katanya yang malah mempercepat tusukan kontinya dari bawah tubuhku. Akupun membalas dengan menaikturunkan tubuhku dan memainkan dinding memekku meremas kontolnya yang keluar masuk di dalam memeku.
"Ahhh didalam aja uhhh ahh".
"Ahh non sa keluar non sa keluarrr ahhhh", erangnya. Mobil berguncang hebat saat aku membalas tiap semprotan pejuhnya dimemekku dengan hujaman memekku mengejar orgasmeku yang sebentar lagi.
"Ahhh aku dappetttt ughhhhhjhh", aku berkelojotan diatas pangkuannya, tubuhku melengkung dadaku kian membusung, aku yang kelelahan hanya bisa bersandar pada dadanya yang bidang. Dapat kurasakan pejuhnya meluber mengalir di sela sela pahaku, menambah kesan geli yang kurasakan.
Sejenak kami hanya terdiam menunggu klimaks kami mereda. Setelah itu akupun turun dari pangkuannya dan mengelap pejuhnya memakai gstringku. Aku lalu memperbaiki rokku dan kupakai kemejaku. Lalu keluar dari mobil. Saat aku keluar sudah kudapati kardi yang berdiri dibelakang mobil. Marten yang melihatnyapun ikut terkejut dengan kehadiran kardi.
"Ohh pantes nih mobil goyang goyang, enak banget lo marten nggak ngajak ngajak gue", kata kardi sambil tersenyum sinis.
"Hehe sorry yah di", kata Marten lalu berjalan menjauh setelah menepuk bahu Kardi.
"Non kok cuma marten yang dikasi, mentang mentang dia ganteng jadinya dispesialin", kata kardi.
"Ck udah kalo protes malah nggak kukasih jatahmu".
"Jangan dong non, non saya juga dong non pengen nyoblos memek non siska", kata kardi memelas.
"Aku capek pak kardi ntar malam aja yah, nanti aku kasih yang spesial deh yang slama ini pak kardi mau".
"Wah apa non?", tanyanya bersemangat
"Hihi ntar malam aja yah sekarang aku mau istirahat dan jangan ada yang masuk ke kamarku kalo ampe ada yang masuk kejutan buat kalian ntar malam batal, kalian nggak mau kan?".
"Ya udah deh non, pokoknya ntar malam saya bakalan non siska ampe muncrat banyak"
"Iya iya aku percaya kok", kataku lalu pergi meninggalkan kardi.
Aku lalu masuk kerumah dan menuju kamarku bermaksud untuk beristirahat, setelah mandi aku lalu merebahkan diriku. Aku yang agak susah tidur kembali menerawang saat pertama kali Marten dan Kardi dapat mencicipi tubuhku.
--×--
Selama lebih seminggu sejak aku berhubungan dengan tono dan suamiku yang hanya beberapa hari pulang kemudian pergi lagi keluar kota, pada suatu hari tono menghampiriku. Ia lalu bercerita kalau ia keceplosan menceritakan hubungan sexku pada kardi dan marten
Awalnya aku ingin marah, namun karna ia begitu memohon dan meminta maaf aku lalu memaafkannya saja, kuberitahu tono agar jangan sampai mereka memberi tahu suamiku. Dan sebagai hadiah agar mereka tak memberitahukannya aku rela melakukan apapun. Entah karna sudah merasakan konti lain dalam memekku, aku ingin melanjutkan petualanganku dengan merasakan berbagai macam kontol. Namun aku tak mau gegabah. Lebih baik dengan orang orang dirumahku agar lebih aman. Aku kemudian menyuruh tono Memanggil Kardi dan Marten pada suatu siang. Mereka bertiga kemudian masuk ke kamarku.
"Ada apa yah non kami dipanggil". Kata Kardi.
"Udah nggak usah pura pura nggak tau". Kataku sinis. Marten hanya menunduk malu malu, berbeda dengan kardi yang cengengesan.
"maafkan saya non gara gara saya malah kayak gini", kata tono.
"Udah nggak apa, kalian berdua pernah ngeliat cewek masturbasi nggak?".
"Hah? " mereka terperangah mendengar pertanyaanku.
"Tono hukuman buat kamu karna mulutmu ember, mending keluar gih".
"Tapi non", kata tono menolak.
"Kardi, marten kalo kalian mau jatah dari saya suruh keluar si tono", perintahku pada mereka. Dengan bersemangat mereka pun langsung menyeret tono keluar dan lalu mengunci pintu.
"Tunggu disini", kataku lalu membuka lemariku mengambil lingerie berwarna pinkku dan juga dildo yang cukup panjang berwarna pink lalu mereka kusuruh berdiri membelakangiku lalu akupun mengganti tanktop dan hotpants yang kupakai menggantinya dengan bikini berwarna pink ini. Setelah selesai akupun menyuruh mereka berbalik. Mereka terkejut saat melihatku mengenakan bikini ini.
"Wah non sexy banget, iya nggak marten", kata kardi memujiku dan berancang ancang mendekatiku.
"Eits jangan mendekat dulu. Saya punya permainan buat kalian, kalo kalian maksa aku aku bakalan suruh si tono buat bilang ke suamiku kalo kalian ingin memperkosaku, kalian nggak maukan kayak gitu".
"Pe permainan apa yah non", kata marten dengan terbata bata.
"Selagi aku lagi masturbasi kalian harus coli didepanku gimana?".
"Wah oke lah non tapi bolehkan pegang badan non", kardi bersemangat.
" iya boleh,Nah yang paling cepat keluar bakalan aku kasih kesempatan ngerasain memekku pertama kali, tapi kalian harus semangat ngocoknya gimana?".
"Siap non iya nggak ten", kata kardi sambil mempelorotkan celananya, diikuti marten dengan malu malu ia pun membuka celana dan celana dalamnya.
"Oke kalian ikat dulu nih kain ke kaki trus tanganku awas ingat perjanjian, kalian ngelanggar siap siap seperti yang kubilang tadi". Kataku sambil duduk dilantai bersandar pada tembok. Mereka lalu mengikat kain pink itu di kaki kanan ke tangan kananku begitupun bagian kiri tangan dan kakiku. Setelah itu Mereka pun bergerak menjauh dan lalu memulai mengocok kontolnya. Sejenak kupandangi kontol besar marten, kayaknya miliknya lah yang paling besar. Sementara kontol kardi lebih kecil dari kontol tono apalagi Marten.
Kuraih dildo yang kuletakkan tadi dilantai, ukurannya cukup panjang, sejenak kumainkan dildo itu dibuah dadaku lalu kujilati dan kukulum. Mereka makin semangat mengocok kontol mereka.
Kumainkan lidahku pada dildo itu membuat benda itu basah akan air liurku. Aku lalu mengarahkan dildo itu ke memekku yang masih terbungkus celana dalam pink.
"Ohhh non siska non nakal banget ", kata kardi mengerang, sementara marten hanya bisa melotot.
Aku kemudian mengangkat pantatku lalu kupelorotkan celana dalamku hingga sebatas paha. Akupun lalu mulai menggeseki memekku dengan dildo panjang itu. Kumainkan itilku dengan dildo itu Lalu kutusukan ke dalam lubang memekku. Kuperhatikan mereka berdua yang semakin cepat mengocok kontol mereka seirama dengan kocokan dildo ini.
"Uhh sshh ahhh", aku mendesah.
"Ahh non boleh pegang toketnya nggak non", kata kardi.
"Ssh uhh kesino ahh kalian duduk disampingku",kataku sambil tetap memainkan dildo ini. Kini kardi duduk berselonjor di samping kiriku sementara marten di sebelah kananku.
"Cukup pegang toket yah uhh", kataku pada mereka. Masing masing tangan mereka mulai meremas payudaraku . Kenikmatan yang kurasakan makin bertambah, pemandangan 2 kontol yang kepalanya mulai memerah, remasan tangan mereka pada buah dadaku, dildo yang keluar masuk dimemekku membuatku semakin melayang. Makin cepat kukocok dildo itu keluar masuk di memekku. Kurasakan orgasmeku sebentar lagi akan tiba.
"Uhh ahhh ahhh lebih keras ngeremesnya aku mau keluaarr cepet", perintahku.
"Ahhhh ngentoot ugghhhh aku kelluarrr", teriakku, akibat dari sensasi yang kurasakan cairan orgasmeku sampe menyemprot keluar membasahi celana dalamku. Sejenak aku hanya terdiam meresapi sisa sisa orgasmeku.
"Agghh non siska binal banget".
"Aduh saya nggak tahan", teriak marten tiba tiba dan langsung memuncratkan pejuhnya membasahi seragam satpamnya.
"Haha hore gue menang, dasar perjaka", kata kardi melecehkan Marten
"Hihi kamu emang masih perjaka marten?", tanyaku.
"Uh ugh iya non hosh hosh", kata marten dengan nafas tak beraturan.
"Jadi langsung maen kan non ini?", tanya kardi tak sabar.
"Iya iya, kita maennya dikamar mandi aja yah sekalian mandi sore sekarang bukain nih ikatan", kataku.
Setelah mereka membantuku membuka ikatanku aku lalu, mengambil gstring berwarna hitam yang nanti akan kupakai,aku lalu menyuruh mereka masuk duluan ke kamar mandi yang cukup besar. Setelah itu aku mengambil sleepdressku yang transparan, aku ingin menggoda mereka dengan penampilanku. Aku sejenak mematut diriku di cermin melihat bayang diriku yang memakai gstring hitam yang tadi kukenakan dan juga sleepdress yang menerawang memperlihatkan bentuk payudaraku.
Aku lalu masuk ke kamar mandi, saat aku masuk mereka kembali terbelalak akan penampilanku yang dibilang sexy ini. Kulihat mereka kini telanjang bulat dengan kontol kontol yang kembali mengacung menunjuk kearahku yang sedang membuka gstring hitamku dan menggantungnya dicapstok.
"Wih non sexy banget", kata kardi.
"Makasih", kataku singkat sambil menyalakan shower, sleepdress yang kupakai kini basah, tatapan mereka makin bernafsu saat melihat tubuhku yang kini basah dibawah guyuran shower.
"Kalian mau ngeliatin atau mau ikutan mandi", kataku lalu membuka sleepdressku yang telah basah. Aku lalu mengambil sabun cair dan menyabuni bagian dadaku.
"Aduh saya bantuin nyabunin yah neng", kata kardi yang mengambil sabun cair itu dan mengoleskannya pada punggungku. Ia begitu bersemangat menyabuni buah pantatku yang memang montok.
"Marten jangan diam aja nih coba sabunin dadaku", kataku memanggil marten. Iapun maju dan mengarahkan tangannya ke buah dadaku. Kontol panjangnya menyundul bagian perutku. Begitu hangat kurasakan. Kontol kardi yang berada tepat dibelahan pantatku pun kini bergerak naik turun.
Akupun lalu menarik wajah marten dan menciumi bibirnya, marten gelagapan membalas ciumanku, sementara dibelakang tubuhku kardi tak lagi menyabuni melainkan menggesekan kontolnya dipantatku.
"Ahh pantatnya non mulus banget", kata kardi yang kini memegangi pinggulku sambil terus menggesekan kontolnya di pantatku.
"Hmmp muach muach", suara bibirku yang beradu dengan bibir marten, marten semakin bersemangat meremas payudaraku. Marten lalu membasahi dadaku yang penuh sabun membilas busa busa yang ada disana setelah bersih ia pun menunduk lalu menghisap putingku.
"Ugghh dasar bayi ahh gede kamu marten oughhh", aku mengerang karna kini kardi menjilati pantatku sambil tangannya menggesek memekku.
Kardi lalu sedikit menunggingkan pantatku, ia lalu menjilati lubang analku turun kememekku. Kini marten kesusahan menghisap payudaraku. Aku lalu berinisiatif mengoral kontol besarnya.
"Ughh non siska aduh nikmat e", kata marten dengan logat khas daerahnya tanpa sadar.
"Glhlok ghlok, hmmpp sllurp, suara mulutku yang beradu dengan kontol marten, sambil aku sesekali mengerang kenikmatan karna perlakuan mulut dan tangan kardi yang bermain di lubang anal dan memekku.
"Non aku masukin sekarang yah non", kata kardi yang kini berdiri dan menuntun kontolnya memasuki memekku, ia menggesek sejenak kepala kontolnya lalu mulai memasukkannya ke lubang kenikmatanku.
"Plop ughh pelan pelan dulu yah pak", kataku setelah melepaskan kontol marten dari mulutku, pak kardipun mulai menggerakan pinggulnya maju mundur scara perlahan.
"Ughh memek non siska peret banget nikmat euy ahh", erang kenikmatan pak kardi.
"Ughh aduh e enak aduh ahhmp ", marten menggumam merasakan kuluman kontolku.
"Ahh hmpp sllurrpp", aku sedikit mendesah ketika pak kardi mulai menggenjotku secara cepat. Aku tetap berkonsentrasi mengulum kontol marten.
Pak kardi terkadang membungkukkan badannya dan menciumi punggungku, tangannya ia arahkan ke bagian depan memekku dan mencari itilku, ia lalu menggesek itilku dengan jari jari gemuknya.
"Plop, ah trus pak iya uhhh oughh ahh cepetin pak", ceracauku mengekspresikan kenikmatan yang kurasakan. Kontol marten kini hanya kukocok kocok saja memakai tanganku.
Harus kuakui pak kardi sangat pandai memainkan tempo genjotannya terkadang ia percepat, terkadang ia perlambat. Aku lalu menegakkan badanku sedikit, pak kardi mengerti maksudku, iapun mencium bibirku, tangannya tak tinggal diam meremas remas payudaraku.
"Plok plok plok", suara pantatku yang beradu dengan selangkangannya membahana di kamar mandi ini. Aku yang tak enak marten kembali kubungkukan badanku lalu kujilat bagian kepala kontinya lalu kukocok.
"Uggh ahh ohh enak betul memekmu non persis yang dibilang agghh tono".
"Trus pak ahh enakk dikit lagi pak iyah uhhh".
"Aku kencengin yah non", kata pak kardi yang sekarang bagai kuda liar memompakan kontolnya dengan kencang.
"Ugghh pak ahhh enak banget agghh ngentot kamu pak aahhh kelluaarrr paaakk ughhhh", sejenak aku berkelojotan , kakiku bergetar akibat orgasme, pasti pak kardi dapat merasakan cairan memekku yang menyemprot itu.
"Uh hosh hosh, enak banget tadi pak", kataku yang sedang menungging dilantai dengan nafas tak teratur.
"Hehe kardi gitu loh", kekeh pak kardi.
"Nah hosh Marten giliran kamu yah, kamu baring gih", kataku menginstruksikan marten berbaring dilantai kamar mandi. Aku lalu merangkak lalu kukangkangi selangkangannya dengan posisiku yang membelakanginya. Kutuntun kontolnya memasuki memekku, awalnya aku sedikit meringis karena ukuran kontol marten yang besar. Dan akhirnya kontol milik pria berumur 28 tahun itu memasuki memekku.
"Agghh inikah yang dibilang ngentot enak banget e", kata Marten saat aku mulai menaikturunkan pinggulku. Aku lalu menyuruh pak kardi berdiri dihadapanku aku lalu mengulum kontolnya sambil menggenjot kontol marten.
"Hmmpp ughh sllurrp", aku mengerang nikmat saat kontol marten menyundul nyundul mulut rahimku. Semua bagian sensitif didalam memekku tergesek sempurna oleh kontol marten. Dan karena itu aku semakin bersemangat menggoyangkan pinggulku.
"Agghh kontolmu enak banget say ughh gerakin dong ahh pinggulmu",kataku sambil mengocok kontol kardi.
Martenpun mengikuti saranku dan ikut menggerakan pinggulnya, awalnya ia sedikit kaku karna ini adalah pengalaman pertamanya namun lama kelamaan gerakan kami saling bersinergi, ia mulai mengerti saat aku menghujamkan memekku, iapun menusukkan kontolnya, dan saat memekku menjauh ia lalu menarik kontolnya.
Tak sampai 5 menit kurasakan badai orgasme akan tiba, kontol pak kardi pun makin mengeras dimulutku, begitupun kontol Marten yang mulai berkedut kedut.
"Agghh sepongan non nikmat banget nih non makan pejuhku aaggh ngentot",erang pak kardi, aku hanya mendiamkan tubuhku diatas tubuh marten yang sedang aktif menggenjotku dari bawah. Cairan pejuh pak kardi yang asin langsung kutelan, pak kardi lemas dan terduduk dilantai kamar mandi.
Kini aku berkonsentrasi mengejar orgasmeku, namun baru beberapa kali aku menggoyangkan pinggulku marten sudah mengerang mencapai klimaksnya.
"Ughhhh ahhh non keluar non ahhh", begitu banyak pejuhnya yang ia semprotkan didalam memekku. Tak mau kalah aku juga menaikturunkan pinggulku demi mendapatkan klimaksku dan akhirnya.
"Aghhhhh kellluaaarrrr akuu dappeettt", teriakku, aku menggelepar diatas tubuh marten. Sejenak kami bertiga mengatur nafas akibat klimaks yang kami capai. Dengan perlahan aku kemudian mengeluarkan kontol marten yang mulai mengecil, untung saja aku rutin meminum pil kb sejak rutin bersetubuh dengan tono sehingga aku tak perlu takut hamil. Cairan pejuhnya mengaliri paha dalamku.
Mereka lalu membasuh tubuh mereka lalu segera kembali memakai pakaian mereka dan keluar dari kamar mandi,sementara aku tetap melanjutkan mandiku, kini aku punya banyak kontol yang siap memuaskanku, siapa suruh sering ninggalin aku mas,gumamku dalam hati.
Sejenak kukeringkan tubuhku dengan handuk, aku lalu mengeringkan rambutku yang basah dengan handuk dan segera keluar dari kamar mandi dengan wajah penuh kepuasan akibat persetubuhanku tadi.
loading...
0 Response to "SIAPA SURUH SERING NINGGALIN AKU 2"
Posting Komentar