Diperdaya Nafsu Anak Gelandangan
Andi, nama anak kecil itu. Dia adalah anak gelandangan yang sangat manis dan santun. Usianya setara anak kelas 6 SD, dan kesantunan dan kesopanannya membuat kami, para akhwat penghuni kos-kosan ini merasa nyaman walaupun dia sering datang ke kos-kosan ini. Sebenarnya, dia adalah seorang anak dari panti singgah yang selama ini dikelola oleh salah satu penghuni kos ini, Ukhti Linda, atau yangs serring kami panggil mbak Linda.
Mbak Linda adalah seorang gadis mahasiswi berjilbab lebar dengan tubuh ramping sekal yang kuliah di jurusan biologi di kampus kami. Dia dan teman2nya menjadi relawan sebuah rumah singgah yang membantu anak-anak gelandangan dalam pendidikan dan pembelajarn akhlak. Sementara Andi, anak gelandangan itu, karena tempatnya lebih dekat ke kos kami, sehingga Ukhti Linda yang cantik berkulit putih itu sering mengajaknya main ke kos kami. Bahkan dia sering memberi tambahan pelajaran ke Andi di kos kami, kadang di ruang tamu, kadang dikamar. Kami pun tidak mempermasalahkan karena Andi Nampak masih kecil dan lugu.
Pada suatu pagi, aku bangun kesiangan karena tadi malam asyik mencari kenikmatan birahi sembunyi2 Ummi Dewi. Sementara Ummi Dewi sekarang sudah pergi berangkat ke masjid mengisi kajian. Sangat ironis, Wanita alim yang tadi malam mendesah2 memakai dildo denganku, pagi ini sudah mandi untuk membasuh semua bekas kenikmatan yang tadi malam kami rengkuh, dan berangkat ke masjid mengisi kajian.
Segera aku bangkit dan memakai jilbab kausku untuk keluar dan membasuh wajahku.
Suasana kos yang sepi, disertai tempatnya yang ada di sebuah sudut kamung yang tenang membuat sebuah suara dari sebuah sudut kos-kosan terdengar di telingaku. Segera aku mencari-cari sumber suara itu. Ternyata suara itu berasal dari dapur.
Aku berjingkat dan mengintip, melihat sumber suara itu, dan aku terkejut karena ternyata sumber suara itu adalah Ukhti Linda yang sudah berpelukan dan saling berciuman dengan ganas oleh anak didiknya yang selama ini terlihat lugu, Andi. Terlihat dengan ganas Andi, anak kecil gelandangan yang memang manis itu mencium bibir Ukhti Linda sampai Ukhti Linda terlihat kewalahan karenanya. Ukhti Linda sampai terdorong kebelakang di kursi yang ia duduki, sementara Indra berdiri didepan mahasiswi berjilbab itu.
Tangan Indra pun terlihat dengan kurang ajarnya menggerayangi badan ukhti Linda yang masih memakai jilbab coklat tua dan gamis coklat susu. saja buah dada ukhti Linda yang sekal terlihat diremas2 dari luar gamisnya.
“jangan disini ndiii… mmhhh… tar ada yang tau…” Ukhti Linda mendesah sambil menolak, namun tubuh mahasiswi berjilbab itu tidak memberikan perlawanan berarti. Aku rasakan vaginaku mulai basah. Tanganku turun lalu mulai mengelus-elus vaginaku. Ohh.. pingin sekali aku dicium seperti itu..
Sambil menyeringai senang anak gelandangan itu menyingkap jilbab coklat Ukhti Linda dan membuka satu persatu kancing gamis Ukhti Linda yang memang terdapat di bagian depan sampai perutnya, lalu disingkapkannya BH- mahasiswi berjilbab itu. segera saja payudara putih sekal Ukhti Linda itu diremas-remasnya tanpa ampun. Ukhti Linda tentu saja menggelinjang hebat sambil merintih-rintih keenakan.
Melihat Ukhti Linda gadis cantik berjilbab itu terangsang, terlihat Andi menuntun Ukhti Linda membungkuk berpegangan ke meja dapur. Disingkapnya gamis coklat ukhti Linda, memperlihatkan vaginya Ukhti Linda yang tidak tertutup celana dalam. Andi dengan ganas langsung menjilati dan menciumi bulu-bulu kemaluan Ukhti Linda, lalu lidahnya dengan sengaja dijulurkan ke dalam vagina Ukhti Linda sambil berusaha menarik-narik keluar klitoris mahasiswi berjilbab itu.
“Uh… uh… uh… uh… aduh nikmatnya… Terus Ndii… terus…” kata Ukhti Linda dengan tangannya terlihat mengepal kuat karena menahan birahi.
“Masukin sekarang aja, Ndi… masukiiinnn…”
Mendengar itu, Andi segera mengajak Ukhti Linda bermain di atas kursi dapur tadi. Andi segera membuka celananya dan sangat terkejutny akau, penis anak itu sangat besar dan terlihat keras! Vaginaku sekarangs emakin becek melihat penis hitam keras itu.
Setelah membuka celananya, Andi duduk di kursi dan Ukhti Linda langsung mnaikkan gamisnya yang tadi sempat turun kepinggang mahasiswi berjilbab itu, lalu naik ke atas pahanya. Posisi mereka berhadapan. Dengan penuh birahi, Ukhti Linda membawa penis Indra yang sudah tegak dan besar itu ke liang kenikmatan mahasiswi berjilbab itu. Dan ia pun dengan sengaja menurunkan pantatnya..
Dan, “Bless… bless… jeb… plouh…” penis itu tak ayal lagi masuk separuhnya ke lubang kemaluan Ukhti Linda.
Sementara Ukhti Linda terus saja naik turun di atas pahanya, Andi segera dengan posisi duduk meraih payudara Ukhti Linda dan mencium serta menghisapnya seperti seorang bayi yang sedang disusui oleh ibunya. Setengah jam berlalu, tapi permainan birahi mereka belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kemudian Indra turun dari kursi itu, lalu menyuruh Ukhti Linda menungging dengan tangan berpegangan pada pinggiran meja dapur. Penisnya yang kini telah basah oleh cairan vagina Ukhti Linda kembali diarahkan ke lubang senggama Ukhti Linda.
Dengan sekali tancap, penis itu masuk.
“Bless… bless… clop… plak… plak…” terdengar bunyi daging paha keduanya bergesekan dengan keras.
Tiba-tiba saja, kedua mata Indra terbeliak yang berarti ia sebentar lagi akan ejakulasi.
“Di dalam atau di luar, Mbaak..?” tanyanya di tengah-tengah puncak nafsunya.
“Di luaaaarrr… tar mbak bisa hamil, Ndra…” jawab Ukhti Linda takut.
segera Andi menarik keluar kontol besarnya dan benar saja, “Crot… crot… crot… crot…” sebanyak sembilan kali semprot, mani Indra keluar dipantat sekal Ukhti Linda.
Andi langsung menyodorkan penisnya yang ada Sisa-sisa mani dan cairan cinta ukhti Linda ke muka Ukhti Linda, yang langusng dijilati oleh Ukhti Linda dengan lidah dan mulutnya. Bahkan sebagian di antaranya ada yang ditelan oleh mahasiswi berjilbab itu. Aku beringsut pergi sambil terus menggesek2kan tanganku ke vaginaku, kebali masuk ke kamar dan masturbasi memakai terong, membayangkan jika aku main bertiga dengan Ukhti Linda sang wanita alim berjilbab penikmat penis besar, dan Andi, sang anak gelandangan kecil berpenis besar..
ketika Ukhti Lely sedang menikmati masturbasinya , tiba-tiba Ukhti Lely mendengar pintu kamarnyadibuka, ketika Wanita berjilbab alim itu berbalik, Tiba-tiba Tomi, teman Andi sesama anak gelandangan yang tubuhnya terlihat bongsor yang sering ikut Andi kekost2an kami itu sudah dibelakangnya … Segera Tomi memegang kedua bahunya … Dan mendorong Ukhti Lely ke lemari… Sehingga dada Ukhti Lely yang masih tertutup jilbab lebar dan gamis menempel kelemari…
“mbak tadi ngintip Andi kenthu sama mbak jilbab Linda tho.. tenang aja mbak jilbab, Tomi juga jago bikin enak mbak-mbak jilbab..” katanya, lalu dengan ganasnya Tomi mulai menciumi belakang leher Ukhti Lely yang masih tertutup jilbab, terdengar nafasnya yang memburu… Wanita berjilbab alim itu meronta kecil.. Dan “Jangan.. Jangan Tomi..” seru Ukhti Lely , tetapi tampaknya Tomi tidak peduli…
Tomi terus menciumi leher Ukhti Lely dari belakang dan tangannya segera mengelus-elus piinggiran tubuh Ukhti Lely , Wanita berjilbab alim itu mengelinjang kegelian… Ciuman dan jilatan Tomi membuat Ukhti Lely berhenti meronta dan membiarkan ciuman Tomi yang makin lama makin kebawah… Kepunggung Ukhti Lely dan akhirnya sampai kebongkah pantat Ukhti Lely , seiring tangannya menarik retsleting gamis Wanita berjilbab alim itu turun… Nggk.. Aahh… Ukhti Lely hanya bisa mendesah saja dengan tubuh merinding ketika gamisnya dilolosi turun ke lantai, lalu Tomi menyapu bongkah pantat Ukhti Lely dengan lidahnya… Tiba-tiba Tomi merenggangkan kedua paha Ukhti Lely dan terasa lidahnya segera menjilati bibir vagina Wanita berjilbab alim itu dari belakang…
Woww… Oohhh… Nikmat.. Sehingga tanpa sadar Ukhti Lely menunggingkan sedikit pantatnya kebelakang sampai kaki Ukhti Lely berjinjit… Aahh… Nggkk… Auuhh… Rintih Ukhti Lely dengan mata terpejam… Dan kedua tangan Wanita berjilbab alim itu hanya bisa menahan tubuhnya ke lemari.
“Aah.. Jangan.. Tomi.. Aakkhh” desis Ukhti Lely ketika Tomi membuka belahan pantat Ukhti Lely dan segera lidahnya menjilat habis lobang pantat Wanita berjilbab alim itu yang memang tidak tertutupi celana dalam karena sudah kulepas saat masturbasi tadi…
Ukhti Lely benar-benar merasakan nikmat atas permainan lidah Tomi… Sehingga tanpa sadar Ukhti Lely mengoyang-goyangkan pinggulnya . Tomi tampak mengetahui betul kalau Ukhti Lely, wanita berjilbab alim ini sudah terangsang hebat, dan dTomi tidak sungkan-sungkan menjilati cairan yang keluar dari liang kemaluan Ukhti Lely , Ukhti Lelypun semakin lupa diri… Tidak peduli siapa itu Tomi, bahkan Wanita berjilbab alim itu mengulurkan kedua tangannya kebelakang dan membuka belahan pantatnya … dalam hati Ukhti Lely “Jilat… Jilat Tomimm… Jilatin seluruhnya”, dan tampaknya Tomi mengetahui keinginan Ukhti Lely … Tomipun segera menyapu lobang pantat Ukhti Lely lagi sampai ke vagina Wanita berjilbab alim itu dengan lidahnya…
“sllrruupph.. memek mbak mbak jilbab enak yaa.. beda sama memek cewek gelandangan temen2ku..” katanya jorok..
Ukhti Lely hanya bisa mengigit bibirnya dengan mata terpejam menikmati permainan lidah Tomi, terkadang Ukhti Lely harus berjinjit tinggi agar Tomi leluasa menjilati vaginanya , emang kedua kaki Ukhti Lely mulai terasa pegal dan lemas, tetapi Ukhti Lely tidak mau permainan ini berakhir, beberapa kali Wanita berjilbab alim itu sempat menjerit kecil ketika lidah Tomi mencolok-colok liang vaginanya … Oohh.. Aahhkk… Mhmm..
Lalu Tomi bangkit berdiri dan dengan masih menciumi serta menjilati punggung Ukhti Lely … Kedua tangannya segera menyingkirkan jilbab Ukhti Lely yang terjulur menutupi dadanya kesamping, lalu dengan gemas meremas-remas buah dada Ukhti Lely dari belakang, beberapa kali tubuh Wanita berjilbab alim itu tersentak nikmat ketika kedua puting payudarnya dipijit-pijit oleh jari-jari Tomi… Oohh… Nikmat sekali…
Tiba-tiba Tomi memegang tangan kanan Ukhti Lely … Dan dibimbingnya tangan kanan Ukhti Lely sehingga menyentuh celana Tomi… Terasa ada benda keras dibalik celana Tomi itu… Wanita berjilbab alim itu pun secara refleks segera merema-remas benda itu… Dan mengurut-urutnya dari atas kebawah… Lalu Tomi membalikkan tubuh Ukhti Lely , sehingga Wanita berjilbab alim itu kini berdiri berhadapan dengan dTomi… Ukhti Lely tidak mau melihat wajah Tomi, jadi sengaja Ukhti Lely menoleh kesamping dengan mata setengah terpejam, dan Wanita berjilbab alim itu meringis menahan nikmat ketika Tomi mulai menjilati kedua buah dadanya … Dan secara bergantian mengisap-isap kedua puting buah dada Ukhti Lely. Tomi sangat bernapsu menjilati puting gadis berjilbab yang alim seperti diri Ukhti Lely ini, terutama saat tahu Ukhti Lely sudah pasrah dan ikut birahi.
Wanita berjilbab alim itu sudah benar-benar terangsang hebat… Apalagi ketika jari telunjuk tangan kanan Tomi menyodok-nyodok ke dalam liang vagina Ukhti Lely… Ukhti Lely semakin merenggangkan kedua pahanya … Oohh.. Nggkk… Desah Wanita berjilbab alim itu .. Lalu Tomi menghentikan permainannya tampak dTomi membuka celana panjangnya dan melepasnya… Kemudian celana kolornya pun dilepas maka tampaklah batang kemaluan Tomi yang besar, hitam, keras dan panjang, lebih besar daripada milik Indra… Kemudian Tomi duduk ditepian ranjang dan menarik kepala Ukhti Lely yang masih terbungkus jilbab kearah kemaluannya.. Wanita berjilbab alim itupun tertarik berlutut diantara kedua kaki Tomi..
Tampak batang kemaluan Tomi yang berdiri tegak dan keras sehingga tampak urat-uratnya menonjol. Segera Ukhti Lely mencekal batang kemaluan Tomi dan dengan ganas Wanita berjilbab alim itu ciumin batang kemaluan Tomi itu.. Terdengar Tomi sedikit mengerang sembari merebahkan tubuhnya ke atas ranjang… Ukhti Lelypun segera beraksi… Ukhti Lely jilati batang kemaluan Tomi itu dari pangkal sampai kekepala… Lalu Ukhti Lely isap, Ukhti Lely kulum dalam mulut sementara tangan kiri Wanita berjilbab alim itu mengelus-elus biji pelirnya terasa beberapa kali tubuh Tomi tersentak karena nikmat… Lalu Ukhti Lely jilati biji pelir Tomi.. Terdengar.. Aaahhkk… Tomi mengerang kenikmatan, mendengar itu Ukhti Lely tambah gairah… Terus Ukhti Lely jilati biji pelir Tomi itu…
Sementara tangan kanan Ukhti Lely mengurut-urut batang kemaluan Tomi yang besar itu… Semakin lama Ukhti Lely semakin terhanyut nafsu.. Dengan kedua tangannya Wanita berjilbab alim itu angkat kedua paha Tomi sehingga kedua lutut Tomi hampir menyentuh dadanya… Dengan posisi demikian Ukhti Lely leluasa menjilati batang kemaluan Tomi… Dari ujung kepala sampai ke sekitar biji pelirnya… Lalu Ukhti Lely menjilat semakin kebawah.. Kebawah.. Dan akhirnya ujung lidah Wanita berjilbab alim itu menyentuh dubur Tomi yang berbulu itu… Segera lidah nya menari-nari diatas dubur Tomi… Terasa sekali tubuh Tomi beberapa kali bergetar… Aakkkh.. Oougghh… Erangnya menerima jilatan wanita berjilbab yang cantik dan alims seperti diri Ukhti Lely . Mendengar itu Ukhti Lely tambah bernapsu.. Ukhti Lely colok-colok lobang pantat Tomi dengan ujung lidahnya … Semakin dalam Ukhti Lely julurkan lidahnya ke dalam lobang pantat Tomi…
Semakin bergetar tubuh Tomi terasa beberapa kali batang kemaluan Tomi yang Ukhti Lely kocok berdenyut-denyut rupanya Tomi sudah tidak tahan… Lalu Tomi memegang tangan Ukhti Lely dan membimbing nya naik ke atas ranjang… Wanita berjilbab alim itu disuruh menungging diatas ranjang… Rupanya Tomi menginginkan dogystyle… Ah itu yang Ukhti Lely sukai… Tetapi bagaimana kalau Tomi menginginkan anal sex… Ah.. Ukhti Lely tidak membayangkan batang kemaluan Tomi yang besar dan panjang itu masuk ke dalam dubur Ukhti Lely … Oohh mudah-mudahan jangan… harapnya .
Sebelum mencobloskan batang kemaluannya… Tomi sekali lagi memperhatikan bentuk kemaluan Ukhti Lely dari belakang, Wanita berjilbab alim itu pun menanti penuh harap… Dan akhirnya terasa batang kemaluan Tomi menempel dibibir vagina Ukhti Lely dan masuk perlahan-lahan ke dalam liang kemaluan Ukhti Lely … terasa seret.. tapi.. nikmat.
Oohh.. Nggk… Ahhh… Desis Wanita berjilbab alim itu ketika seluruh batang kemaluan Tomi amblas.. Lalu Tomi mulai melakukan gerakan erotisnya… Ahh.. Nikmat sekali… Dan Ukhti Lely benar-benar mencapai klimaks dalam posisi demikian… Rupanya Tomi belum klimaks juga… Lalu Tomi menyuruh Ukhti Lely berbaring miring… Sementara dTomi berada dibelakang punggung Wanita berjilbab alim itu … Ukhti Lely segera menekuk kedua lututnya .. Dan membiarkan Tomi mencobloskan batang kemaluannya ke dalam vagina Ukhti Lely… Ooucch.. Aahh.. Nikmat sekali… Dalam posisi demikian tangan kanan Tomi leluasa meremas-remas buah dada Ukhti Lely dari belakang… Hentakan Tomi makin lama makin keras dan cepat… Ukhti Lely tahu kalau Tomi hampir klimaks… Tetapi Wanita berjilbab alim itu enggak mau dTomi mengeluarkan air maninya dalam vagina Ukhti Lely… Lalu Ukhti Lely memegang pinggul Tomi… Dan otomatis Tomi menghentikan gerakannya… Lalu Ukhti Lely mencopot batang kemaluan Tomi dari vagina Ukhti Lely… Dan dengan gesit Wanita berjilbab alim itupun berlutut disamping Tomi…
Tampak Tomi tersenyum… Tapi Ukhti Lely tidak peduli.. Wanita berjilbab alim itu segera menjilati batang kemaluan Tomi yang berlendir itu… Lalu Ukhti Lely isap-isap batang yang keras dan berurat itu… Ooh.. Nggkk.. Aakk… Tomi mengerang keenakan… Dan Ukhti Lely semakin mempercepat gerakan kepala nya naik turun, beberapa kali Tomi mengerang sembari mengeliat, ternyata Tomi ini kuat juga pikir Ukhti Lely … Lalu Wanita berjilbab alim itu membasahi telunjuk tangan kirinya dengan ludahnya , setelah itu Ukhti Lely cucukan telunjuk jari nya itu ke dalam dubur Tomi… Tampak tubuh Tomi sedikit tersentak ketika Wanita berjilbab alim itu menekan jarinya lebih dalam lagi kelobang pantat Tomi… Rupanya Tomi merasakan nikmat luar biasa dengan isapan Ukhti Lely pada batang kemaluannya dan sodokan jari Ukhti Lely di anusnya…
Hingga… Aaahh… Aaakkhh… Tomi mengerang hebat bersamaan dengan menyemburnya air mani Tomi dalam mulut Wanita berjilbab alim itu .
Crott.. Croot… Banyak sekali… Ukhti Lelypun rada gelagapan… Sehingga sebagian air mani Tomi Ukhti Lely telan… Sengaja Wanita berjilbab alim itu mencabut jarinya dari lobang pantat Tomi secara perlahan-lahan dan hal ini membuat semburan air mani Tomi tidak dapat ditahan, lalu Ukhti Lely melepas batang kemaluan Tomi dari dalam mulut Ukhti Lely … Tampak sedikit sisa-sisa air mani Tomi keluar… Dan Wanita berjilbab alim itu segera menyapu dengan lidahnya cairan kental itu…
Mbak Linda adalah seorang gadis mahasiswi berjilbab lebar dengan tubuh ramping sekal yang kuliah di jurusan biologi di kampus kami. Dia dan teman2nya menjadi relawan sebuah rumah singgah yang membantu anak-anak gelandangan dalam pendidikan dan pembelajarn akhlak. Sementara Andi, anak gelandangan itu, karena tempatnya lebih dekat ke kos kami, sehingga Ukhti Linda yang cantik berkulit putih itu sering mengajaknya main ke kos kami. Bahkan dia sering memberi tambahan pelajaran ke Andi di kos kami, kadang di ruang tamu, kadang dikamar. Kami pun tidak mempermasalahkan karena Andi Nampak masih kecil dan lugu.
Pada suatu pagi, aku bangun kesiangan karena tadi malam asyik mencari kenikmatan birahi sembunyi2 Ummi Dewi. Sementara Ummi Dewi sekarang sudah pergi berangkat ke masjid mengisi kajian. Sangat ironis, Wanita alim yang tadi malam mendesah2 memakai dildo denganku, pagi ini sudah mandi untuk membasuh semua bekas kenikmatan yang tadi malam kami rengkuh, dan berangkat ke masjid mengisi kajian.
Segera aku bangkit dan memakai jilbab kausku untuk keluar dan membasuh wajahku.
Suasana kos yang sepi, disertai tempatnya yang ada di sebuah sudut kamung yang tenang membuat sebuah suara dari sebuah sudut kos-kosan terdengar di telingaku. Segera aku mencari-cari sumber suara itu. Ternyata suara itu berasal dari dapur.
Aku berjingkat dan mengintip, melihat sumber suara itu, dan aku terkejut karena ternyata sumber suara itu adalah Ukhti Linda yang sudah berpelukan dan saling berciuman dengan ganas oleh anak didiknya yang selama ini terlihat lugu, Andi. Terlihat dengan ganas Andi, anak kecil gelandangan yang memang manis itu mencium bibir Ukhti Linda sampai Ukhti Linda terlihat kewalahan karenanya. Ukhti Linda sampai terdorong kebelakang di kursi yang ia duduki, sementara Indra berdiri didepan mahasiswi berjilbab itu.
Tangan Indra pun terlihat dengan kurang ajarnya menggerayangi badan ukhti Linda yang masih memakai jilbab coklat tua dan gamis coklat susu. saja buah dada ukhti Linda yang sekal terlihat diremas2 dari luar gamisnya.
“jangan disini ndiii… mmhhh… tar ada yang tau…” Ukhti Linda mendesah sambil menolak, namun tubuh mahasiswi berjilbab itu tidak memberikan perlawanan berarti. Aku rasakan vaginaku mulai basah. Tanganku turun lalu mulai mengelus-elus vaginaku. Ohh.. pingin sekali aku dicium seperti itu..
Sambil menyeringai senang anak gelandangan itu menyingkap jilbab coklat Ukhti Linda dan membuka satu persatu kancing gamis Ukhti Linda yang memang terdapat di bagian depan sampai perutnya, lalu disingkapkannya BH- mahasiswi berjilbab itu. segera saja payudara putih sekal Ukhti Linda itu diremas-remasnya tanpa ampun. Ukhti Linda tentu saja menggelinjang hebat sambil merintih-rintih keenakan.
Melihat Ukhti Linda gadis cantik berjilbab itu terangsang, terlihat Andi menuntun Ukhti Linda membungkuk berpegangan ke meja dapur. Disingkapnya gamis coklat ukhti Linda, memperlihatkan vaginya Ukhti Linda yang tidak tertutup celana dalam. Andi dengan ganas langsung menjilati dan menciumi bulu-bulu kemaluan Ukhti Linda, lalu lidahnya dengan sengaja dijulurkan ke dalam vagina Ukhti Linda sambil berusaha menarik-narik keluar klitoris mahasiswi berjilbab itu.
“Uh… uh… uh… uh… aduh nikmatnya… Terus Ndii… terus…” kata Ukhti Linda dengan tangannya terlihat mengepal kuat karena menahan birahi.
“Masukin sekarang aja, Ndi… masukiiinnn…”
Mendengar itu, Andi segera mengajak Ukhti Linda bermain di atas kursi dapur tadi. Andi segera membuka celananya dan sangat terkejutny akau, penis anak itu sangat besar dan terlihat keras! Vaginaku sekarangs emakin becek melihat penis hitam keras itu.
Setelah membuka celananya, Andi duduk di kursi dan Ukhti Linda langsung mnaikkan gamisnya yang tadi sempat turun kepinggang mahasiswi berjilbab itu, lalu naik ke atas pahanya. Posisi mereka berhadapan. Dengan penuh birahi, Ukhti Linda membawa penis Indra yang sudah tegak dan besar itu ke liang kenikmatan mahasiswi berjilbab itu. Dan ia pun dengan sengaja menurunkan pantatnya..
Dan, “Bless… bless… jeb… plouh…” penis itu tak ayal lagi masuk separuhnya ke lubang kemaluan Ukhti Linda.
Sementara Ukhti Linda terus saja naik turun di atas pahanya, Andi segera dengan posisi duduk meraih payudara Ukhti Linda dan mencium serta menghisapnya seperti seorang bayi yang sedang disusui oleh ibunya. Setengah jam berlalu, tapi permainan birahi mereka belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Kemudian Indra turun dari kursi itu, lalu menyuruh Ukhti Linda menungging dengan tangan berpegangan pada pinggiran meja dapur. Penisnya yang kini telah basah oleh cairan vagina Ukhti Linda kembali diarahkan ke lubang senggama Ukhti Linda.
Dengan sekali tancap, penis itu masuk.
“Bless… bless… clop… plak… plak…” terdengar bunyi daging paha keduanya bergesekan dengan keras.
Tiba-tiba saja, kedua mata Indra terbeliak yang berarti ia sebentar lagi akan ejakulasi.
“Di dalam atau di luar, Mbaak..?” tanyanya di tengah-tengah puncak nafsunya.
“Di luaaaarrr… tar mbak bisa hamil, Ndra…” jawab Ukhti Linda takut.
segera Andi menarik keluar kontol besarnya dan benar saja, “Crot… crot… crot… crot…” sebanyak sembilan kali semprot, mani Indra keluar dipantat sekal Ukhti Linda.
Andi langsung menyodorkan penisnya yang ada Sisa-sisa mani dan cairan cinta ukhti Linda ke muka Ukhti Linda, yang langusng dijilati oleh Ukhti Linda dengan lidah dan mulutnya. Bahkan sebagian di antaranya ada yang ditelan oleh mahasiswi berjilbab itu. Aku beringsut pergi sambil terus menggesek2kan tanganku ke vaginaku, kebali masuk ke kamar dan masturbasi memakai terong, membayangkan jika aku main bertiga dengan Ukhti Linda sang wanita alim berjilbab penikmat penis besar, dan Andi, sang anak gelandangan kecil berpenis besar..
ketika Ukhti Lely sedang menikmati masturbasinya , tiba-tiba Ukhti Lely mendengar pintu kamarnyadibuka, ketika Wanita berjilbab alim itu berbalik, Tiba-tiba Tomi, teman Andi sesama anak gelandangan yang tubuhnya terlihat bongsor yang sering ikut Andi kekost2an kami itu sudah dibelakangnya … Segera Tomi memegang kedua bahunya … Dan mendorong Ukhti Lely ke lemari… Sehingga dada Ukhti Lely yang masih tertutup jilbab lebar dan gamis menempel kelemari…
“mbak tadi ngintip Andi kenthu sama mbak jilbab Linda tho.. tenang aja mbak jilbab, Tomi juga jago bikin enak mbak-mbak jilbab..” katanya, lalu dengan ganasnya Tomi mulai menciumi belakang leher Ukhti Lely yang masih tertutup jilbab, terdengar nafasnya yang memburu… Wanita berjilbab alim itu meronta kecil.. Dan “Jangan.. Jangan Tomi..” seru Ukhti Lely , tetapi tampaknya Tomi tidak peduli…
Tomi terus menciumi leher Ukhti Lely dari belakang dan tangannya segera mengelus-elus piinggiran tubuh Ukhti Lely , Wanita berjilbab alim itu mengelinjang kegelian… Ciuman dan jilatan Tomi membuat Ukhti Lely berhenti meronta dan membiarkan ciuman Tomi yang makin lama makin kebawah… Kepunggung Ukhti Lely dan akhirnya sampai kebongkah pantat Ukhti Lely , seiring tangannya menarik retsleting gamis Wanita berjilbab alim itu turun… Nggk.. Aahh… Ukhti Lely hanya bisa mendesah saja dengan tubuh merinding ketika gamisnya dilolosi turun ke lantai, lalu Tomi menyapu bongkah pantat Ukhti Lely dengan lidahnya… Tiba-tiba Tomi merenggangkan kedua paha Ukhti Lely dan terasa lidahnya segera menjilati bibir vagina Wanita berjilbab alim itu dari belakang…
Woww… Oohhh… Nikmat.. Sehingga tanpa sadar Ukhti Lely menunggingkan sedikit pantatnya kebelakang sampai kaki Ukhti Lely berjinjit… Aahh… Nggkk… Auuhh… Rintih Ukhti Lely dengan mata terpejam… Dan kedua tangan Wanita berjilbab alim itu hanya bisa menahan tubuhnya ke lemari.
“Aah.. Jangan.. Tomi.. Aakkhh” desis Ukhti Lely ketika Tomi membuka belahan pantat Ukhti Lely dan segera lidahnya menjilat habis lobang pantat Wanita berjilbab alim itu yang memang tidak tertutupi celana dalam karena sudah kulepas saat masturbasi tadi…
Ukhti Lely benar-benar merasakan nikmat atas permainan lidah Tomi… Sehingga tanpa sadar Ukhti Lely mengoyang-goyangkan pinggulnya . Tomi tampak mengetahui betul kalau Ukhti Lely, wanita berjilbab alim ini sudah terangsang hebat, dan dTomi tidak sungkan-sungkan menjilati cairan yang keluar dari liang kemaluan Ukhti Lely , Ukhti Lelypun semakin lupa diri… Tidak peduli siapa itu Tomi, bahkan Wanita berjilbab alim itu mengulurkan kedua tangannya kebelakang dan membuka belahan pantatnya … dalam hati Ukhti Lely “Jilat… Jilat Tomimm… Jilatin seluruhnya”, dan tampaknya Tomi mengetahui keinginan Ukhti Lely … Tomipun segera menyapu lobang pantat Ukhti Lely lagi sampai ke vagina Wanita berjilbab alim itu dengan lidahnya…
“sllrruupph.. memek mbak mbak jilbab enak yaa.. beda sama memek cewek gelandangan temen2ku..” katanya jorok..
Ukhti Lely hanya bisa mengigit bibirnya dengan mata terpejam menikmati permainan lidah Tomi, terkadang Ukhti Lely harus berjinjit tinggi agar Tomi leluasa menjilati vaginanya , emang kedua kaki Ukhti Lely mulai terasa pegal dan lemas, tetapi Ukhti Lely tidak mau permainan ini berakhir, beberapa kali Wanita berjilbab alim itu sempat menjerit kecil ketika lidah Tomi mencolok-colok liang vaginanya … Oohh.. Aahhkk… Mhmm..
Lalu Tomi bangkit berdiri dan dengan masih menciumi serta menjilati punggung Ukhti Lely … Kedua tangannya segera menyingkirkan jilbab Ukhti Lely yang terjulur menutupi dadanya kesamping, lalu dengan gemas meremas-remas buah dada Ukhti Lely dari belakang, beberapa kali tubuh Wanita berjilbab alim itu tersentak nikmat ketika kedua puting payudarnya dipijit-pijit oleh jari-jari Tomi… Oohh… Nikmat sekali…
Tiba-tiba Tomi memegang tangan kanan Ukhti Lely … Dan dibimbingnya tangan kanan Ukhti Lely sehingga menyentuh celana Tomi… Terasa ada benda keras dibalik celana Tomi itu… Wanita berjilbab alim itu pun secara refleks segera merema-remas benda itu… Dan mengurut-urutnya dari atas kebawah… Lalu Tomi membalikkan tubuh Ukhti Lely , sehingga Wanita berjilbab alim itu kini berdiri berhadapan dengan dTomi… Ukhti Lely tidak mau melihat wajah Tomi, jadi sengaja Ukhti Lely menoleh kesamping dengan mata setengah terpejam, dan Wanita berjilbab alim itu meringis menahan nikmat ketika Tomi mulai menjilati kedua buah dadanya … Dan secara bergantian mengisap-isap kedua puting buah dada Ukhti Lely. Tomi sangat bernapsu menjilati puting gadis berjilbab yang alim seperti diri Ukhti Lely ini, terutama saat tahu Ukhti Lely sudah pasrah dan ikut birahi.
Wanita berjilbab alim itu sudah benar-benar terangsang hebat… Apalagi ketika jari telunjuk tangan kanan Tomi menyodok-nyodok ke dalam liang vagina Ukhti Lely… Ukhti Lely semakin merenggangkan kedua pahanya … Oohh.. Nggkk… Desah Wanita berjilbab alim itu .. Lalu Tomi menghentikan permainannya tampak dTomi membuka celana panjangnya dan melepasnya… Kemudian celana kolornya pun dilepas maka tampaklah batang kemaluan Tomi yang besar, hitam, keras dan panjang, lebih besar daripada milik Indra… Kemudian Tomi duduk ditepian ranjang dan menarik kepala Ukhti Lely yang masih terbungkus jilbab kearah kemaluannya.. Wanita berjilbab alim itupun tertarik berlutut diantara kedua kaki Tomi..
Tampak batang kemaluan Tomi yang berdiri tegak dan keras sehingga tampak urat-uratnya menonjol. Segera Ukhti Lely mencekal batang kemaluan Tomi dan dengan ganas Wanita berjilbab alim itu ciumin batang kemaluan Tomi itu.. Terdengar Tomi sedikit mengerang sembari merebahkan tubuhnya ke atas ranjang… Ukhti Lelypun segera beraksi… Ukhti Lely jilati batang kemaluan Tomi itu dari pangkal sampai kekepala… Lalu Ukhti Lely isap, Ukhti Lely kulum dalam mulut sementara tangan kiri Wanita berjilbab alim itu mengelus-elus biji pelirnya terasa beberapa kali tubuh Tomi tersentak karena nikmat… Lalu Ukhti Lely jilati biji pelir Tomi.. Terdengar.. Aaahhkk… Tomi mengerang kenikmatan, mendengar itu Ukhti Lely tambah gairah… Terus Ukhti Lely jilati biji pelir Tomi itu…
Sementara tangan kanan Ukhti Lely mengurut-urut batang kemaluan Tomi yang besar itu… Semakin lama Ukhti Lely semakin terhanyut nafsu.. Dengan kedua tangannya Wanita berjilbab alim itu angkat kedua paha Tomi sehingga kedua lutut Tomi hampir menyentuh dadanya… Dengan posisi demikian Ukhti Lely leluasa menjilati batang kemaluan Tomi… Dari ujung kepala sampai ke sekitar biji pelirnya… Lalu Ukhti Lely menjilat semakin kebawah.. Kebawah.. Dan akhirnya ujung lidah Wanita berjilbab alim itu menyentuh dubur Tomi yang berbulu itu… Segera lidah nya menari-nari diatas dubur Tomi… Terasa sekali tubuh Tomi beberapa kali bergetar… Aakkkh.. Oougghh… Erangnya menerima jilatan wanita berjilbab yang cantik dan alims seperti diri Ukhti Lely . Mendengar itu Ukhti Lely tambah bernapsu.. Ukhti Lely colok-colok lobang pantat Tomi dengan ujung lidahnya … Semakin dalam Ukhti Lely julurkan lidahnya ke dalam lobang pantat Tomi…
Semakin bergetar tubuh Tomi terasa beberapa kali batang kemaluan Tomi yang Ukhti Lely kocok berdenyut-denyut rupanya Tomi sudah tidak tahan… Lalu Tomi memegang tangan Ukhti Lely dan membimbing nya naik ke atas ranjang… Wanita berjilbab alim itu disuruh menungging diatas ranjang… Rupanya Tomi menginginkan dogystyle… Ah itu yang Ukhti Lely sukai… Tetapi bagaimana kalau Tomi menginginkan anal sex… Ah.. Ukhti Lely tidak membayangkan batang kemaluan Tomi yang besar dan panjang itu masuk ke dalam dubur Ukhti Lely … Oohh mudah-mudahan jangan… harapnya .
Sebelum mencobloskan batang kemaluannya… Tomi sekali lagi memperhatikan bentuk kemaluan Ukhti Lely dari belakang, Wanita berjilbab alim itu pun menanti penuh harap… Dan akhirnya terasa batang kemaluan Tomi menempel dibibir vagina Ukhti Lely dan masuk perlahan-lahan ke dalam liang kemaluan Ukhti Lely … terasa seret.. tapi.. nikmat.
Oohh.. Nggk… Ahhh… Desis Wanita berjilbab alim itu ketika seluruh batang kemaluan Tomi amblas.. Lalu Tomi mulai melakukan gerakan erotisnya… Ahh.. Nikmat sekali… Dan Ukhti Lely benar-benar mencapai klimaks dalam posisi demikian… Rupanya Tomi belum klimaks juga… Lalu Tomi menyuruh Ukhti Lely berbaring miring… Sementara dTomi berada dibelakang punggung Wanita berjilbab alim itu … Ukhti Lely segera menekuk kedua lututnya .. Dan membiarkan Tomi mencobloskan batang kemaluannya ke dalam vagina Ukhti Lely… Ooucch.. Aahh.. Nikmat sekali… Dalam posisi demikian tangan kanan Tomi leluasa meremas-remas buah dada Ukhti Lely dari belakang… Hentakan Tomi makin lama makin keras dan cepat… Ukhti Lely tahu kalau Tomi hampir klimaks… Tetapi Wanita berjilbab alim itu enggak mau dTomi mengeluarkan air maninya dalam vagina Ukhti Lely… Lalu Ukhti Lely memegang pinggul Tomi… Dan otomatis Tomi menghentikan gerakannya… Lalu Ukhti Lely mencopot batang kemaluan Tomi dari vagina Ukhti Lely… Dan dengan gesit Wanita berjilbab alim itupun berlutut disamping Tomi…
Tampak Tomi tersenyum… Tapi Ukhti Lely tidak peduli.. Wanita berjilbab alim itu segera menjilati batang kemaluan Tomi yang berlendir itu… Lalu Ukhti Lely isap-isap batang yang keras dan berurat itu… Ooh.. Nggkk.. Aakk… Tomi mengerang keenakan… Dan Ukhti Lely semakin mempercepat gerakan kepala nya naik turun, beberapa kali Tomi mengerang sembari mengeliat, ternyata Tomi ini kuat juga pikir Ukhti Lely … Lalu Wanita berjilbab alim itu membasahi telunjuk tangan kirinya dengan ludahnya , setelah itu Ukhti Lely cucukan telunjuk jari nya itu ke dalam dubur Tomi… Tampak tubuh Tomi sedikit tersentak ketika Wanita berjilbab alim itu menekan jarinya lebih dalam lagi kelobang pantat Tomi… Rupanya Tomi merasakan nikmat luar biasa dengan isapan Ukhti Lely pada batang kemaluannya dan sodokan jari Ukhti Lely di anusnya…
Hingga… Aaahh… Aaakkhh… Tomi mengerang hebat bersamaan dengan menyemburnya air mani Tomi dalam mulut Wanita berjilbab alim itu .
Crott.. Croot… Banyak sekali… Ukhti Lelypun rada gelagapan… Sehingga sebagian air mani Tomi Ukhti Lely telan… Sengaja Wanita berjilbab alim itu mencabut jarinya dari lobang pantat Tomi secara perlahan-lahan dan hal ini membuat semburan air mani Tomi tidak dapat ditahan, lalu Ukhti Lely melepas batang kemaluan Tomi dari dalam mulut Ukhti Lely … Tampak sedikit sisa-sisa air mani Tomi keluar… Dan Wanita berjilbab alim itu segera menyapu dengan lidahnya cairan kental itu…
loading...
0 Response to "Diperdaya Nafsu Anak Gelandangan"
Posting Komentar