loading...

Jaga Celana Dalam di Panti Pijat Plus



Blusukan dinas liar, memang selalu saja memberikan warna tersendiri berupa pengalaman yang beragam bagi para kuli badak yang kerjanya nubruk-nubruk nggak karuan sesuai surat perintah dinas yang diliarkan, dan sebagian besar sohib  para kuli badak baik yang bercula satu maupun yang bercula gandeng tentunya kerapkali berada dipersimpangan dinas yang meliar atau liar yang mendinas hahahahahaha.


Artikel ini sesungguhnya artikel kesehatan seksologi yang cukup ‘serius’ khususnya bagi para kuli yang dalam dinas liarnya merasa tidak lengkap jika tidak dibarengi dengan pleasure, atau karena sprin-nya yang memaksa harus servis tamu yang sama liarnya untuk dipuaskan agar tanda-tangan meluncur selicin daging bening berlendir lidah buaya.


Soal gratifikasi seks bukan hanya menu sajen para pejabat negara, soal gratifikasi alias gratis fifis karena dikasih sejak lama juga menjadi senjata cukup efektif pada sebagian lawan main dilingkungan ayam swasta ke ayam swasta atau antara ayam swasta ke ayam negeri.



Namun dimasa sekarang ketika bermain dengan sesama ayam swasta tentu nawarin fifis langsung kesannya tidak profesional karena terlalu vulgar alias murahan, sehingga sebagai pemanis yang paling pair dibandingkan drug dan boka-boka alias mabok tentu memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia di hotel merupakan pilihan yang terkesan berkelas. 



Banyak tawaran fasilitas oke di hotel-hotel berbintang, dari spa, sauna, nyebur-nyebur, nonton noni strip dan tawaran pijat-pijit plus dari noni seksi atas bawah depan belakang yang bebas pilih disediakan oleh pihak hotel. Namun bukan berarti pemanis cara ini aman dari resiko bagi para penikmatnya, mau tahu kenapa? Clotttkidot :


Alkisah Pakde Karat Bret Pret selaku CEO dari sebuah perusahaan Konstruksi besar dan kenamaan, pada suatu ketika menjamu tamunya Mr.Tamzi Kalimoto seorang investor dari Jepang Kinabalu yang berencana membuat pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara. 


Sebagaimana biasa setelah acara obrolan santai sembari berkaraoke menyanyikan lagu-lagu belantara, pada titik akhir sebagai pemanis Pakde Karat tidak lupa memolesnya dengan menawarkan secara halus beberapa orang Spa Samarinda waitress yang kinyis-kinyis untuk menemani Mr.Tamzi Kalimoto, namun karena si orang Jepang ini termasuk yang sadar HIV/AIDS (maklum juragan kondom) maka dia menolak dengan halus tawaran dari Pakde Karat.

Bukan Pakde Karat namanya kalau tidak pandai menjalankan strategi ‘tanam sedikit, lalu cabut ubinya’ ini jika tidak berhasil nyolekin pemanis pada tamunya. Akhirnya Mr.Tamzi Kalimoto, setuju untuk menerima ajakan menikmati sedikit pemanis buatan dari Pakde Karat berupa pijat plus pakai minyak zaitun rasa strawberry bogor dan apel malang.


Pertanyaannya apakah pemanis Pakde Karat kali ini berhasil melicinkan deal proyek ini? sayang sungguh sayang tiga hari setelah pertemuan itu Pakde Karat harus mengelap tampang kerennya pakai sapu tangan berwarna pink karena kena semprit berliur dari mulut bebek Mr.Tamzi Kalimoto, sebab akibat pemanis Pakde Karat ini, Mr.Tamzi mengalami gatal-gatal bernanah pada propertinya hahahaha.


Gatal-gatal ini apakah karena Mr.Tamzi icip-icip paket plus si Terapis? Faktanya Mr.Tamzi meyakinkan ‘berani sumpah pocong’ bahwa malam itu tidak mencicipi paket plus si terapis alias murni hanya menikmati pijatan sexy rasa strawberry yang asem-asem manis. Karena tidak percaya dan penasaran, Karaoke Purwokerto bahkan Pakde Karat sampai mencari dan melakukan check kesehatan seksual si terapis, namun hasilnya nihil alias si terapis bersih alias tidak terinfeksi penyakit menular seksual.


Pertanyaannya, bagaimana bisa Mr.Tamzi Kalimoto terkena sphylis atau mungkin gonorhea yang merupakan penyakit kelamin terkenal itu? Hanya ada satu jawaban yang akhirnya dapat memuaskan pakde Karat tentang asal muasal penyakit seksual ini, yaitu bahwa ketika dipijat oleh si terapis Mr.Tamzi diyakini tidak mengenakan celana dalamnya saat dipijat-pijit.


Kenapa bisa hanya karena tidak pakai celana dalam dapat terinfeksi raja singa? Ya iya bisalah, sesuai  Spa Purwokerto investiganthir Detektif Fleeboy Kenthir alias eFKa Bond yang disewa oleh Pakde Karat, ditemukan fakta bahwa pelanggan sebelumnya yang bernama Tn.Andee Tembelek diduga positif terinfeksi Raja singa yang masih aktif, dan kebetulan pada malam itu juga menikmati pijat-pijit strawberry plus tanpa celana dalam dikamar, dikasur serta alas kasur yang sama, yang dipergunakan oleh Mr.Tamzi Kalimoto hahahahaha.



Pesan dari artikel seksinthir ini, bukan hanya kepada para Pria tapi juga para Wanita yang kadang menikmati fasilitas pijat yang sama di panti pijat, spa atau hotel, clotttkidot :

#1.Pijat-pijit plus Spa Plus Bali memang asoi banget dan sungguh-sungguh bikin rileks atas bawah, namun yang paling enak memang dipijat-pijit pasangan sendiri, selain gratis pakai bukan grafikasi juga bisa lanjut plus plus plus tanpa tips fulus..


#2.Bagi para Terapis dan pengelola spa / hotel, please deh jaga kebersihan bukan hanya keseksian si terapis tapi juga kebersihan alas kasur juga handuk yang dipakai oleh pelanggan, agar jangan sampai si Raja Singa atau infeksi seksual lainnya menulari pelanggan yang benar-benar ‘hanya’ ingin menikmati rileksasi melalui jasa terapi pijat tradisional Nusantara, Thailand, India, Jepang atau Korea.



#3.Bagi para Pijater alias Penyuka Pijat Plus Minus, upayakan JAGA CELANA DALAM tetap pada tempatnya walaupun sedang menikmati pijat plus dari Noni seksi sekelas artis Hollywood atau Bollywood sekalipun, agar terhindar dari ketiban getah garuk-garuk perih sepanjang pekan seperti yang dialami Mr.Tamzi Kalimoto diatas, mirisnya lagi fakta dari Det. FK diketahui bahwa Mr.Tamzi positif positif impoten hahahaha, khan nggak lucu Impoten tapi kena Raja Singa.




loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Jaga Celana Dalam di Panti Pijat Plus"

Posting Komentar