loading...

Ternyata Suamiku Nakal - 11

Preview episode 10

“Ah...Papa....”Aku mendesah. Sudah tidak terpikir lagi siapa yang sedang menyetubuhiku ketika ku rasakan penis besar itu menyeruak masuk membobol vaginaku dari samping. Benar-benar sesuatu yang baru bagiku. Sebelah kakiku diangkat dan secepat kilat penis itu menjajaki lubang vaginaku. Vaginaku mencengkram kuat penis itu dan ku rasakan sebentar lagi aku akan merasakan klimaksku.

“Papa”

“Ah......”Aku mengejang. Otot kewanitaanku seakan meremas penis di dalamnya dan ku rasakan semburan panas menyusul orgasmeku. Begitu banyak tembakan sperma dalam vaginaku bahkan penis itu menusuk hingga rahimku. Sungguh nikmat, ku buka mataku dengan berat dan menoleh ke samping.
“Astaga!”
----
POV Orang ketiga
“Astaga!”

Marni menjerit meihat Papanya Wijaya sedang bergumul dengan wanita yang sama sekali tidak dia kenal.

“Papa!”Siapa sangka Revita juga berada di tempat tersebut.

Lebih parah lagi Susan pun menyaksikan kejadian itu. Namun, Susan memilih diam.

“Eh...Ma...Mar...San....”Wijaya nampak kebingungan akan menjelaskan darimana. Sedangkan Nancy hanya menatap sayu ketiga wanita yang nampaknya marah tersebut.

“Plop.”Bunyi penis Wijaya lepas dari kemaluan Nancy. Nampak cairan putih meleleh dari dalam sana. Tanpa menunggu penjelasan dari Wijaya. Revita menyeret Wijaya dalam keadaan telanjang dan membawa suaminya ke dalam kamar.



“Papa jelasin sekarang!”Revita membentak Wijaya. Belum pernah sekalipun Wijaya dimarahi oleh Revita.

Wijaya hanya dapat terdiam, dalam keadaan telanjang Wijaya diinterogasi istrinya. Wijaya diam terduduk tidak tahu harus bagaimana. Namun yang jelas penis Wijaya masih menegang keras padahal sudah beberapa kali dia bermain cinta malam itu. Revita tetap menghardik Wijaya minta penjelasan. Wijaya tetap diam hingga akhirnya Marni dan Susan datang.

“Pa, kita minta penjelasan!”Tutur Marni.

Akhirnya, Wijaya menceritakan bagaimana kronologi kejadiannya. Wijaya tidak habis pikir malam ini dia begitu bergairah dan ingin menyetubuhi semua wanita.

“Oh jadi gitu toh.”Kata Susan.

“Ya sudah maafin kita deh Pa. Salah kita ngasih obat ke Papa.”Terang Revita.

“Hah?”Wijaya terperanjat. Rupa-rupanya Istri dan dua selirnya sudah merencanakannya.

“Kalian!”Wijaya dengan sedikit emosi.

”Aku masih sanggup tanpa itu semua”. Wijaya bersungut-sungut.

“Sebagai hukumannya....”Dengan wajah mesum Wijaya segera mengejar ketiga wanita itu dan akhirnya Marni tertangkap. Untung saja, ketiga wanita itu masih mengenakan pakaian seksi mereka minus pakaian dalam tentunya.

“Ih..papa lepasin Marni. Geli.”Marni meronta-ronta saat Wijaya menjamahi seluruh lekuk tubuhnya.

“Sudah Pa sudah geli.”Marni berontak.

“Yah Papa..gak asyik”ujar Susan.

“Oh..iya Nancy gimana?”Wijaya tiba-tiba nerocos.

“Udah tidur dia Pa.”Kata Revita.

“Baru aja Mama tengok.”sambung Revita.

“Oh...”Kembali kemudian Wijaya mempermainkan tubuh mungil Marni. Entah bagimana Wijaya berhasil menelanjangi Marni.

“Ah...enak geli Pa...pi capek berdiri terus.”kata Marni terengah-engah.

Dengan sekali merengkuh Wijaya membopong tubuh Marni ke ranjang dan kemudian merebahkan tubuh Marni. Wijaya pun segera melanjutkan serangannya, di buka lebar kedua kaki Marni dan kemudian membenamkan wajahnya ke pangkal paha Marni.

“Aduh enak Pa...”Marni menggeliat tak karuan.

Sesaat kemudian dirasakan oleh Wijaya sepasang bola kenyal di punggungnya.

“Kita ikutan yah Pa.”Bisik Susan sambil menjilati kuping dan leher Wijaya. Sementara Revita entah sejak kapan sudah bersiap melahap penis besar Wijaya yang sedari tadi masih dalam keadaan tegang maksimal. Penis Wijaya dalam keadaan tegang mencapai 19 cm dan diameter 5 cm. Perempuan mana yang akan menolak penis besar Wijaya.

Permainan semakin panas. Wijaya sudah bersiap memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Marni. Marni yang dalam keadaan telentang pasrah saja mendapati perlakuan tersebut. Wijaya bukanlah pemain seks amatir dengan pelan dan pasti Wijaya menggosok-gosok bibir kemaluan Marni dengan kepala penisnya yang berbentuk bagai jamur. Revita kemudian mengangkangi wajah Marni, menghadap ke arah Wijaya maksud hati hendak mencium bibir suaminya, malah tiba-tiba Susan menyosor bibirnya sambil menempatkan dirinya seakan menduduk perut Marni. Marni pun mengerti maksud Revita. Segera dijilatinya vagina Revita yang ternyata sudah basah. Kamar itu benar-benar menjadi kamar mesum. Seorang laki-laki dengan tiga wanita seksi.

Wijaya belum juga melesakkan penisnya ke dalam vagina Marni karena justru dia terpesona melihat bagaimana Susan dan Revita bercumbu. Gairah Wijaya semakin memuncak melihat pergumulan yang benar-benar luar biasa. Wijaya pun membayangkan seandainya Nancy juga ikut, apakh tidak mungkin dia akan jadi Raja Harem.

“Angh...”Marni terkejut menerima penis besar Wijaya karena masih asyik mencumbui vagina Revita. Susan tidak mau kalah, sambil bercumbu dengan Revita, Susan meremasi payudaranya dan juga memainkan vaginanya sendiri.

Sementara Wijaya sudah berhasil memasukkan seluruh penisnya ke dalam vagina Marni. Marni merasakan penis itu menusuk nikmat hingga ke dalam rahimnya. Dengan gerakan perlahan dan pasti Wijaya pun memompa penisnya dalam vagina Marni. Tidak mau membuat tangannya mengganggur Wijaya merengkuh tubuh Susan yang membelakanginya di depannya. Tangan kiri Wijaya meraih payudara Susan dan tangan kanannya menggantikan peran tangan Susan.

“Ah...enak.”Wijaya menggumam menikmati penisnya mengisi rongga dalam vagina Marni.

“Mphm...”Suara mulut Susan dan Revita beradu. Tiba-tiba kedua wanita itu berpelukan sangat erat. Cairan kenikmatan membasahi tangan Wijaya begitu pula dengan wajah Marni. Tidak lama kemudian Marni pun menegang.

“Arhg....”Marni mendapatkan klimaksnya. Namun Wijaya masih dalam stamina yang luar biasa. Tubuh Susan yang masih ada di depannya diraihnya. Revita segera mengerti dan segera merebahkan diri di samping Marni yang juga masih menikmati orgasmenya.

“Plop.”Penis vagina meninggalkan vagina Marni. Dengan lembut Wijaya mendorong Susan hingga seperti orang merangkak.

“Bless...”Penis Wijaya pun segera menyerang vagina Susan, layaknya doggy style. Sementara Marni yang masih berada di bawah Susan, dengan tatapn sayu dia menatap wajah Susan yang kini berhadap-hadapan dengannya. Nampak jelas Susan menikmati setiap sodokan penis Wijaya.

“Ah...ah...ah...”Susan mendesah.

Gairah Marni bangkir lagi, wajah Susan ia tarik kemudian dengan ganas Marni mencumbui Susan. Sementara Revita memainkan sendiri klitorisnya sambil menatap pejantannya menyetubuhi betina-betinanya. Kamar itu kini penuh dengan desahan dan rintihan nikmat. Sungguh Susan tidak sanggup bertahan lebih lama dan akhirnya tubuh Susan ambruk menimpa Marni. Penis Wijaya pun hampir saja terlepas dari vagina Susan. Namun, karena panjang penis Wijaya, kepala penisnya masih menancap di vagina Susan. Susan dan Marni pun akhirnya saling peluk dan saling mencumbu menikmati sisa-sisa orgasmenya.

Wijaya menatap Revita istrinya sedang bermasturbasi menatap dirinya seakan-akan ingin berkata cepat setubuhi aku.

Wijaya kemudian menempatkan dirinya di belakang Revita. Dengan gerakan yang sigap Wijaya mengangkat kaki kanan Revita sambil menempatkan penisnya tepat di lubang kenikmatan Revita.

“Ah..Papa...”Revita mendesah ketika penis Wijaya menelusup ke dalam lubang peranakannya. Wijaya kemudian memompa vagina Revita dengan lembut dan dengan penuh perasaan. Aneh pikir Wijaya biasanya dalam beberapa menit Revita akan takluk dan mencapai orgasme bila sudah dimasuki penisnya. Memang malam itu seakan-akan Revita wanita lain, staminanya begitu luar biasa. Selama 15 menit Wijaya masih memompa vagina Revita namun seakan-akan Revita tidak bergeming dan hanya menikmati gesekan-gesekan kelamin mereka dengan mendesah-desah dan menjerit-jerit keenakan.

“Mam..ma..tum..ben lama amat..”tanya Wijaya dengan nafas berat.

“En..nak..Pa...sodok terus...”pinta Revita.

Wijaya pun terus memompa penisnya ke dalam vagina Marni. 10 menit kemudian.

“Ma....Papa mau keluar...”

“Bentar Pa mama..ju..ga...”

“Argh...keduanya mengerang bersamaan. Mereka mendapati orgasme di waktu yang sama.

“Gak sah di cabut Pah biar aja.”Kata Revita. Sementara di depan Revita, Marni dan Susan sudah terlelap berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Pa...”

“Hmmm...”jawab Wijaya.

“Nancy, Papa ambil juga yah. Kasihan baru 3 bulan nikah suaminya meninggal.”suara Revita.

“Tapi Ma...”

Belum sampai Wijaya menyelesaikan kalimatnya Revita memotong.

“Sudah Papa ikut saran Mama aja. Toh, kita udah punya segalanya aset kita dimana-mana sekalipun Papa duduk di rumah kita tetap bisa hidup kayak gini.”

“Bukan itu masalahnya Ma, apa kata orang Ma, masa iya punya istri sampai empat?”Wijaya menimpali.

“Ah Papa jangan kolotlah. Hidup ini milik kita. Biar saja apa kata orang. Lagian Nancy otu temen Mama kok, jadi Mama tahu persis gimana Nancy itu Pa.”Revita berucap.

“Papa ikut Mama aja.”dalam hati Wijaya bersorak kegirangan. Tapi, Wijaya berpikir bagaimana dia akan melayani empat wanita sekaligus.

“Loh kok malah sekarang diem?”Revita menoleh ke belakang.

“Pa, malah melamun.”mencoba menyadarkan Wijaya.

“Eh..apa Ma?”Wijaya gelapan.

“Kalau masalah seks gampang Pa, Mama tahu apa yang ada dibenak Papa. Nanti kita bagi saja berdasarkan nama. Berarti Marni hari senin, selasa sama Nancy, rabu sama Mama, Revita lalu kamis sama Susan. Jumat Papa istirahat. Sabtu kita main bareng. Hihihihihi....”tawa Revita cekikikan.

“Eh Pa jangan gerak-gerak ngilu. Mana punya Papa masih tegang gitu.”kata Revita.

“Salah Mama kasih obat juga, ini kayaknya bakal tegang terus deh.”Wijaya sok tahu.

“Oh iya Pa. Mama ada kabar baik nih.”

“Apa lagi sih Ma kok kayak nya seneng banget gitu.”Wijaya penasaran.

“Mama hamil Pa, udah tiga minggu. Hihi..surprise....”Sambil menoleh ke Wijaya.

Cup. Bibir Revita terkatup bibis Wijaya. Lalu Wijaya memeluk erat tubuh Revita.

“Jadi, kita akan punya banyak anak.”

Kedua makhluk itu kemudian terlelap menyusul Susan dan Marni yang sudah lebih dulu terlelap.

--
Sejak hari itu, secara resmi Wijaya memiliki empat orang wanita. Keempatnya juga resmi menyandang status Nyonya Wijaya. Dari Istri pertama Wijaya mendapat dua orang anak kembar perempuan. Istri keduanya memberikan 1 orang putra. Istri ketiga Wijaya memberikan 3 orang anak, 1 laki-laki dan 2 perempuan dan dari istri keempat seorang anak laki-laki. Kini, mereka hidup bahagia dan masih terus melakukan kegiatan mereka. Sepertinya akan ada anggota baru lagi.

----Tamat ----

loading...

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ternyata Suamiku Nakal - 11"

Posting Komentar